Prabowo: Ternyata Banyak Yang Takut dengan KMP
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ketum Letjen TNI Purn Prabowo Subianto menyampaikan pidato berapi-api dalam acara pelantikan pengurus DPP dan Pembukaan Rapimnas Partai Gerindra di Kantor DPP Gerindra, Ragunan Jakarta Selatan, Rabu (8/4).
Mulanya Prabowo bertanya-tanya mengapa selalu ada yang mempertanyakan soliditas Koalisi Merah Putih (KMP) pasca pemilu presiden 2014. Baik di dalam maupun luar negeri. Namun setelah diusut-usut, dia menyimpulkan banyak yang takut dengan koalisi ini.
"Kenapa takut, apa yang ditakuit dari KMP, waktu terbentuk (KMP) niatnya adalah untuk menjaga dan mengamankan Pancasila, UUD, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Jadi kalau ada yang takut terhadap KMP berarti takut terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinega Tunggal Ika," kata Prabowo.
Rapimnas itu dihadiri para elite KMP, seperti pendiri PAN Amien Rais, Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Ketum PBB MS Kaban, Presiden PKS Anies Matta, Ketum PPP Djan Faridz, Sekjen PAN Asman Abnur, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Fadli Zon, Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, serta Ketum Perindo, Harry Tanoesoedibyo, hingga musisi Ahmad Dhani.
Ditegaskan Prabowo, bahwa mereka yang tidak suka dengan KMP adalah yang tidak ingin Indonesia kuat dan rakyat sejahtera. Karenanya sebagai anak bangsa, Prabowo merasa mendapat kehormatan didukung KMP saat maju di pilpres lalu meski dirinya tidak bisa menutupi kekecewaan terhadap hasil pemilu.
Kekecewaan ini menurut Prabowo karena dia merasa sesungguhnya rakyat Indonesia mengharapkan kehadiran KMP memimpin bangsa. Kekecewaan juga karena sikap banyak hakim-hakim Mahkamah Konstitusi yang tidak mau membuka, pertimbangkan bukti-bukti mereka ajukan di sidang sengketa pemilu.
"Tidak bisa kita tutupi, kekecewaan hati kita terhadap hasil pilpres tersebut. Tetapi kekecewaan kita kita kalahkan, kita nomorduakan. Yang kita utamakan adalah kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, dan mengakui hasil pilpres lalu," tegasnya. (fat/jpnn)