Prajurit Kopassus Di Dor OTK

Jumat, 23 Oktober 2009 – 09:12 WIB

TIMIKA – Aksi penembakan Orang Tak Dikenal (OTK) benar-benar sudah meresahkan. OTK tidak saja mengincar korban-korban sipil, tetapi juga anggota TNI. Kemarin, seorang anggota TNI mengalami luka-luka, menjadi sasaran OTK. "Penembakan terjadi di sekitar Mile 37, Kali Kopi, Kabupaten Mimika. Korbannya Serda Junaidi Ibrahim," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs. Agus Riyanto kepada JPNN, di Mimika.

Menurut Kombes Agus, Serda Junaidi  mengalami luka tembak di bagian pahanya. Akibat lukanya, Junaidi kini dirawat di RS Mitra Masyarakat.Menurut sumber JPNN  menyebutkan bahwa korban Serda Junaidi Ibrahim adalah anggota Kopassus yang baru tiga hari bertugas di Kali Kopi.Informasi lapangan tentang kronologi kejadian yang diperoleh Radar Timika menyebutkan bahwa terjadi penghadangan di Mile 37 area PTFI, terhadap mobil NPS no 1400-XVII, dengan nomor lambung 03 milik Yonif 754/ENK yang dikemudikan Pratu Hairudin. Kendaraan tersebut membawa anggota Satgas Bantuan Kali kopi.

Awalnya sekitar Pukul 09.30 WIT, Anggota Satuan Taktis 1 Satgas Bantuan melaksanakan serah pasukan untuk anggota baru Pos Kali Kopi yang berjumlah delapan orang.  Setelah tiba di Pos Kali Kopi, enam anggota yang telah lama bertugas, kembali ke Timika. Ketika melintas di lokasi kejadian yakni Mile 37, kendaraan truk dihadang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari arah kanan jalan dengan rentetan tembakan. Akibatnya satu anggota Satuan Taktis 1, Serda Junaidi Ibrahim, yang merupakan Komandan Regu 3 terkena tembak di bagian paha kanan.

Untuk mendapatkan pengobatan, korban Serda Junaidi dilarikan ke Klinik Cenderawasih, kemudian dirujuk ke RSMM guna dilaksanakan operasi bedah terhadap peluru di paha kanan. Sumber lapangan menyebutkan bagian pintu kanan truk yakni sebelah sopir, lubang. Sedangkan kaca belakang sopir pecah. Serta terpal penutup truk lubang, bekas tembakan rentetan. Truk tersebut telah diamankan di Asrama Yonif 754/ENK.(eng/aj)

TIMIKA – Aksi penembakan Orang Tak Dikenal (OTK) benar-benar sudah meresahkan. OTK tidak saja mengincar korban-korban sipil, tetapi juga anggota