Prancis Belum Mau Berhenti Torehkan Sejarah
jpnn.com - MARSEILLE - Pelatih Didier Deschamps menyebut Prancis telah menorehkan sejarah usai mengalahkan Jerman di semifinal Euro 2016, Jumat (8/7). Namun, dia menegaskan Les Bleus masih akan mengincar sejarah lainnya.
Kemenangan atas Jerman di semifinal Euro 2016 memupus tabu tak pernah menang melawan Der Panzer di turnamen mayor sejak 1958. Terakhir kali Les Bleus menang atas Der Panzer di turnamen mayor pada perebutan tempat ketiga Piala Dunia 1958.
Setelah itu, Les Bleus kalah di semifinal Piala Dunia 1982, kalah di semifinal Piala Dunia 1986, dan kalah di perempat final Piala Dunia 2014. Namun, kini Prancis kembali merasakan kemenangan atas Jerman di turnamen mayor.
"Kami sudah menuliskan sebuah sejarah. Prancis sudah sant lama tak pernah menang atas Jerman di turnamen mayor, bahkan selalu kalah. Kini, kami berhasil mengalahkan mereka dan membuat kami melangkah ke final Euro 2016," sebut Deschamps kepada Uefa.com.
Imbuhnya, "Saya senang dan bangga dengan para pemain. Kami melakoni pertandingan yang sulit dan kami menderita bersama. Tapi, kami sangat bergairah untuk meraih kemenangan dan dukungan fans memang sangat luar biasa. Tim ini layak dicintai".
"Ini adalah kisah besar. Para pemain menulis sejarah dengan mengalahkan Jerman. Tapi, kami belum mau berhenti. Sejarah baru ada di depan mata untuk kembali dituliskan," lanjut Deschamps.
Ya, Prancis berpeluang meengikuti jejak Jerman dan Spanyol menjadi tim yang tiga kali meraih gelar juara Euro. Prancis sudah meraihnya pada 1984 dan 2000. Selain itu, Deschamps juga memiliki kans besar mengikuti jejak Berti Vogts (Jerman) yang meraih trofi Euro sebagai pemain dan pelatih. (epr/JPNN)