Presiden Soroti Kontroversi RUU Pilkada
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada), yang kini sedang dalam pembahasan di DPR-RI. Meski tidak membicarakan secara rinci, presiden mengatakan ia terus mendapat update perkembangan pembahasan RUU Pilkada itu.
Sebelum menggelar rapat terbatas yang membahas masalah ISIS, presiden terlebih dahulu menerima Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam, yang melaporkan perkembangan terakhir pembahasan RUU Pilkada.
Menurutnya, akan ada opsi terbaik terkait RUU itu. "Saya bekerja untuk membangun opsi itu dan saudara menunggu setengah jam saya tengah menyelesaikan itu. Mudah-mudahan negara ini memiliki sistem dan tatanan yang tepat," ujar Presiden saat membuka rapat terbatas.
Presiden tidak menyebut secara jelas opsi yang dimaksudnya. Namun, ia mengaku sudah melihat cukup banyak hal yang terjadi selama 10 tahun terkait pilkada langsung di tanah air. Oleh karena itu, ia menyatakan negara perlu menetapkan sistem yang paling tepat dengan mengedepankan semangat reformasi.
"Kita juga melihat ekses atau penyimpangan yang terjadi. Itulah yang kita letakkan dalam satu zona untuk mendapatkan kira-kira apa opsi atau solusinya yang akan kita tuangkan dalam sistem dan undang-undang yang berlaku ke depan," sambung Presiden.
Presiden berharap dalam waktu dekat negara dan publik mencapai kesepakatan yang baik terkait RUU Pilkada tersebut. "Mudah-mudahan kita bisa bersepakat untuk melahirkan tatanan yang tepat," tandasnya. (flo/jpnn)