Pria Ini Tewas Ditusuk 27 Kali setelah Hubungi Seseorang, Motor Milik Bosnya Dibawa Kabur
jpnn.com - KOTA - Dua mahasiswi berteriak histeris saat melihat sesosok tubuh manusia berlumuran darah di Jalan Karya 3, RT4/RW6, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru, Riau, Jumat (27/3) pagi. Dari badannya puluhan luka tusukan di tubuhnya terlihat mengeluarkan banyak darah.
Menurut keterangan saksi mata, Siswanto (50) yang juga tinggal tidak jauh dari lokasi penemuan mayat mengatakan, diketahuinya ada mayat yang tergeletak di parit tersebut setelah dirinya mendengar teriakan dari mahasiswi yang mengatakan ada mayat. Penasaran dengan apa yang terjadi, ia pun segera bergegas keluar dan menuju ke sumber suara. Begitu mendekat, ternyata informasi itu benar setelah saksi melihatnya secara langsung.
"Waktu pertama kali saya lihat, posisi mayat itu memang sudah ada didalam parit. Karena takut, mayat itu langsung saya tutup menggunakan daun pisang. Sepertinya dia bukan warga sini, tadi malam pun saya tidak mendengar adanya keributan ataupun suarga gaduh dari lokasi penemuan mayat ini," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, menyadari bahwa ada peristiwa diduga pembunuhan disekitar lokasi tempat tinggalnya. Saksi kemudian menghubungi pihak Kepolisian Sektor Bukitraya yang langsung mendatangi lokasi bersama tim identifikasi Polresta Pekanbaru. "Saya langsung hubungi polisi. Setelah polisi datang, jalan langsung ditutup dan dipasangai garis polisi dan kami dilarang mendekat," ujarnya.
Dari pengamatan disekitar lokasi, tampak darah diduga milik korban tertumpah didekat lokasi ditemukannya jasad korban. Selain ditanah, beberapa bercak darah juga tampak ditembok. Disekitar tempat kejadian perkara (TKP), juga ditemukan tas berwarna hitam dan sebilah pisau yang terletak didalam parit diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH ketika dikonfirmasi melalui Wakapolresta AKBP Sugeng Putut Wicaksono mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi kepolisian, jasad pria itu bernama Muhammad Zainul Arifin berusia 25 tahun warga Jalan Pasir Putih Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Dimana korban sehari-hari bekerja sebegai karyawan di angkringan di persimpangan Jalan Pasir Putih - Jalan KH Nasution, seberang Planet Swalayan.
"Setelah dievakuasi dari TKP, kami langsung berusaha mengungkap identitasnya. Identitas itu diketahui dari beberapa orang yang mengaku sebagai rekan kerja korban di angkringan. Awalnya kami memang tidak mengetahui identitasnya lantaran tidak ditemukan tanda pengenal," kata Wakapolresta.
Lebih lanjut dikatakannya, dari hasil penyelidikan sementara dan pemeriksaan terhadap saksi. Sebelum ditemukan tewas, beberapa jam sebelumnya atau sekitar pukul 02.00 WIB Jumat dini hari, korban diketahui masih berkomunikasi dengan teman-temannya dan setelah itu minta izin untuk pulang. Ketika pulang tersebut, korban juga membawa sepeda motor milik atasannya namun saat ditemukan tewas sepeda motor itu tidak ada didekatnya.
"Dari keterangan saksi, korban selalu membawa motor milik bosnya. Namun ketika korban ditemukan tewas, motor itu sudah tidak ada lagi. Korban diduga kuat dibunuh, tapi belum bisa kami pastikan apakah ada unsur perampokan atau tidak dalam peristiwa ini, yang jelas pendalaman penyelidikan terus kami lakukan," paparnya.
Dari hasil visum di rumah sakit, demikian Putut, pada jasad korban ditemukan 27 luka tusukan benda tajam. Dimana tusukan itu Ttrdiri dari sembilan luka tusukan di leher, satu tusukan di bagian dagu, 14 tusukan di bagian dada, dua tusukan di bagian perut dan satu luka tusukan di punggung. "Semua saksi-saksi dan bukti masih kami kumpulkan hingga saat ini. Mudah-mudahan pelaku segera terungkap," tutup Wakapolresta. (sol/jpnn)