Pria Melbourne Bergabung dengan Milisi Suriah Perangi ISIS
Selasa, 17 Februari 2015 – 00:01 WIB
Seorang pria warga Australia bergabung dengan milisi Kristen yang memerangi kelompok teroris ISIS di Utara Irak.
Hasil penelusuran ABC berhasil mendapati kalau seorang warga Melbourne bernama Khamis Gewargis Khamis telah bergabung dengan milisi Suriah bernama Dwekh Nawsha yang berarti "Pengorban diri sendiri/self sacrificers".
Kelompok milisi ini dibentuk sebagai respon dari penyerangan anggota ISIS terhadap kelompok minoritas Suriah dai Irak. Seperti diketahui tentara ISIS telah memaksa puluhan ribu warga Suriah mengungsi meninggalkan rumah mereka di Utara Irak.
"Mereka tidak diskriminatif terkait pembunuhan , penyiksaan dan sebagainya, mereka adalah orang barbar dan mereke berjuang untuk sesuatu yang mereka yakin sehingga bisa Anda bayangkan teror yang telah mereka lakukan terhadap keluarga, anak-anak dan lain-lain," kata Khamis kepada ABC dari markasnya di Utara Irak.
Khamis, yang telah menikah dan memiliki dua anak ini ditempatkan bersama dengan tentara anggota milisi Dwekh Nawsha di Kota Baqofa, sekitar 30 kilometer dari Mosul kota yang dikuasai ISIS. Dan dua kilometer dari kota Batnaya, yang dikuasai tentara ISS setelah berhasil mengusir penduduk di kawasan itu yang beragama Kristen.
"Beberapa hari terakhir tentara ISIS berusaha untuk masuk ke kota-kota ini dan mereka berhasil dihentikan oleh pasukan koalisi yang melakukan serangan dari udara maupun Peshmerga,"kata Khamis.
"Kami berada digaris depan sehingga dalam beberapa malam etrakhir telah terjadi pengeboman yang dilakukan kedua pihak, Dwekh Nawsha berada digaris depan karena kami hendak mempertahankan kota ini sekuat kami,"
Meski biasanya tentara Dwekh Nawsha berada dipihak yang sama dengan tentara kurdi Peshmerga dan juga Pemerintah Irak, namun menurut Khamis mereka hanya menerima sedikit bantuan dari pihak mereka.
"Kami harus mengandalkan kekuatan kami sendiri, sehingga kita butuh dukungan sebanyak mungkin dan kami meminta bantuan dari komunitas internasional terutama Australia untuk membantu kami juga,' katanya.
Khamis mengatakan dirinya paham betul dengan resiko melanggara kebijakan luar negeri Australia karena bergabung dengan kelompok milisi, tapi dia mengaku siap mempertanggungjawabkan keputusannya.
"Saya prihatin dan saya sangat cinta dengan Australia, Ini merupakan rumah kedua saya dan saya menyukainya karena saya juga cinta Irak,"
"Jadi kami hendak memberitahukan komunitas internasional untuk kuat dan bersatu dan membantu warga Suriah dari sisi kemanusiaan dan juga upaya mereka memberantas ISIS, mengusir mereka dari wilayah mereka sehingga warga Suriah bisa kembali ke rumah dan tanah mereka, inilah pesan yang hendak saya sampaikan,"
Pemimpin komunitas Suriah di Australia telah meminta agar pemerintahnya tidak menghukum warga negara Australia yang berperang melawan ISIS.