Priyo: Jangan Halangi Perjuangan Buruh
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso menyayangkan tindakan petugas kepolisian yang kerap menangkap buruh ketika menggelar aksi demonstrasi demi menyampaikan aspirasi.
Priyo menjelaskan, yang menggelar unjuk rasa itu merupakan perwakilan jutaan buruh lainnya di berbagai pabrik manufaktur, BUMN atau perkebunan. Karenanya, kata Priyo, upaya perjuangan buruh tidak boleh dihalangi.
“Siapapun tidak boleh menghalangi perjuangan (buruh) untuk meningkatkan harkat dan martabatnya," ujar Priyo di hadapan ribuan anggota Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia yang menghadiri peringatan Hari Pekerja Indonesia dan HUT ke-41 KSPSI di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (25/2).
Jika harus memilih, Priyo mengaku lebih membela para pekerja dibanding pengusaha. Hal itu ia tunjukkan saat terjadi penangkapan sejumlah aktivis buruh yang menggelar unjuk rasa di beberapa kawasan industri beberapa waktu lalu.
“Demo buruh di beberapa zona di Bekasi, Tangerang yang kemudian ada yang ditahan, saya sering telepon pimpinan Polri untuk melepas mereka,” beber Wakil Ketua DPR yang membidangi politik hukum dan keamanan itu.
Ia menjelaskan, reformasi telah memberi peluang lebih luas kepada buruh dan pekerja untuk menyampaikan tuntutan. Karenanya, ia menegaskan, hal itu tidak boleh dihalangi. “Karena perjuangan mereka untuk meningkatkan harkat dan martabat," timpal politisi Partai Golkar ini.
Namun, saat ini, pihaknya juga mencatat dan menyaksikan berbagai problem dan konflik yang terjadi dalam hubungan industrial justru semakin membludak seperti upah murah dan outsourcing. Dalam memperjuangkan penyelesaian berbagai permasalahan itu, Priyo meminta setiap elemen buruh untuk bersatu.
"Satu pesan saya, kalau semua organisasi buruh bersatu tidak mungkin bisa dikalahkan siapapun, tapi kalau tidak bersatu dan hanya menunjukan egosentris saja, saya ingin beritahu gerakan buruh akan tamat," tuntas pria berkacamata itu. (boy/jpnn)