Produksi Naik, Tahun Ini Swasembada Garam
jpnn.com - SURABAYA - Produksi garam tahun ini diperkirakan naik dibandingkan 2013. Kenaikan produksi ditunjang iklim yang mendukung. Bila musim kemarau tahun ini minimal berlangsung enam bulan, produksi garam nasional diprediksi bisa di atas 2 juta ton.
Himpunan Masyarakat Petani Garam Jatim M. Hasan mengatakan, pada 2012 produksi garam rakyat nasional mencapai 2,02 juta ton. Dari jumlah itu, hampir separo atau 952 ribu ton disumbang produksi Jatim. Sedangkan pada 2013 produksi turun menjadi 1 juta ton karena musim kemarau lebih pendek.
"Bila musim kemarau bisa sama dengan dua tahun lalu yang mencapai enam bulan, kami berharap produksi garam sekitar 2 juta ton. Kalaupun tidak mencapai 2 juta ton, setidaknya produksi tahun ini bisa lebih tinggi dibandingkan 2013 yang hanya 1 juta ton. Artinya, tahun ini kita bisa swasembada garam dengan kebutuhan secara nasional 1,4 juta ton per tahun," katanya kemarin (7/4).
Peningkatan produksi, lanjut dia, harus diikuti dengan kenaikan harga garam. Sebab, sampai sekarang harga garam yang terbentuk jauh dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Saat ini harga garam untuk kualitas pertama dan kualitas kedua berkisar Rp 400-Rp 450 per kg. Sedangkan ketentuan pemerintah Rp 550-Rp 750 per kg.
"Sebenarnya tren harga sekarang cenderung naik tapi lambat lantaran masuknya garam impor yang mengatasnamakan industri aneka pangan. Harapan kami harga bisa naik hingga sesuai dengan ketentuan pemerintah," ujarnya.
Selain itu, masuknya garam impor melalui industri aneka pangan menyebabkan penyerapan garam rakyat tersendat. Alhasil, stok garam di tingkat rakyat secara nasional mencapai 500 ribu ton. Dari jumlah itu, sekitar 25-30 persen di antaranya berada di gudang petani garam Jatim. "Makanya, jangan sampai ada lagi impor atas nama aneka pangan," tandas dia.
Sementara itu, akhir bulan ini para petani garam sedang mempersiapkan diri sebelum memasuki masa produksi. Di antaranya dengan memperbaiki tambak dan menyiapkan saluran irigasi.
"Tahun ini di wilayah tertentu ada penyusutan luas areal produksi seperti di Surabaya. Tapi wilayah produksi garam bisa diperluas, seperti di Bangkalan dan sebagian kecil di Pamekasan," terangnya. (res/oki)