Produksi Padi Aman, Pasokan Gabah Masih Terus Mengalir
jpnn.com, KARANGANYAR - Hasil pemantauan Kepala BB Pascapanen, Risfaheri dan Kepala BB Litvet NPL Indi Dharmayanti dalam rangka monitoring panen padi di Jawa Tengah yakni Kabupaten Karanganyar, Boyolali dan Sukoharjo hingga Sabtu (6/1/2018) menunjukkan masih berlangsung panen padi. Untuk diketahui, sebagian wilayah memang sudah mulai melakukan penanaman untuk masa tanam berikutnya.
Tim Kementan tersebut melakukan monitoring panen di tiga titik yaitu desa Harjosari Kecamatan Karang Pandan,Karanganyar; Desa Karang Duren Kecamatan Sawit, Boyolali; dan Desa Kepuh Kecamatan Nguter Sukoharjo.
Luas hamparan yang dipanen di Desa Harjosari Karanganyar 35 Ha, varietas yang ditanam Ciherang dengan provitas 7 ton/Ha GKP. Di desa Karang Duren Boyolali, luas hamparan yang dipanen 25 Ha, varietas Membramo dengan provitas 9 ton/Ha GKP. Sedangkan di Desa Kepuh Sukoharjo, luas hamparan yang dipanen 50 Ha, varietas Inpari 8 dengan provitas 8-9 ton/Ha GKP.
Pada kesempatan tersebut, Risfaheri menyatakan bahwa hasil panen menunjukkan produksi padi di Jawa Tengah aman.
“Besok kami akan melanjutkan monitoring panen ini ke kabupaten lain di Jawa Tengah. Impor beras tidak perlu karena panen padi masih berlangsung di bulan Januari ini,” ujarnya.
Menurut NLP Indi Dharmayanti, petani perlu melakukan pergantian varietas tanamannya dengan varietas unggul baru (VUB) padi yang telah direlease oleh Balitbangtan Kementan. Varietas yang ditanam petani saat sudah berlangsung lama, dan dikhawatirkan mulai rentan terhadap penyakit.
Pada kesempatan panen di desa Harjosari Karanganyar, Cahyo selaku Petugas Pertanian berharap pada tahun 2018 ini ada bantuan benih padi varietas Inpari 33 dari Kementan untuk meningkatkan produktivitas padi di wilayahnya.(adv/jpnn)