Produksi Tambang Terus Menurun
Minggu, 11 Desember 2011 – 15:45 WIB
TEGAL - Produktivitas tambang di Desa Kubangwungu, Kecamatan Ketanggungan turun hingga 70 persen, kata Warmo (31), seorang pengusaha tambang Desa Kubungwungu, Sabtu (10/12) di sela-sela pekerjaannya. Akibat cuaca tidak menentu yang menyebabkan banyak nelayan tidak melaut berimbas pada kurangnya pesanan tambang di tempatnya. “Akibat cuaca buruk permintaan tambang menjadi berkurang hingga 70 persen. Kalau biasanya satu minggu kami bisa mengirim 3 hingga 4 truk yang bermuatan 5 ton tambang, namun sekarang satu minggu paling hanya 1 truk saja,” kata Warmo yang mewarisi usaha kerajinan tambang dari turun temurun nenek moyangnya. Namun demikian, kata Warmo, aktivitas produksi tetap dijalankan untuk stok di bulan Februari atau Maret tahun depan.
Kendala tekhnis yang paling dirasakan adalah pembayaran yang tidak tunai karena alasan para nelayan merugi pada saat melaut di cuaca yang buruk. Karena banyaknya modal yang berhenti di tangan para konsumen menyebabkan pengrajin kesulitan belanja bahan baku. “Mudah-mudahan saja cuaca kembali normal dan nelayan kembali dapat melaut sehingga permintaan tambang kembali lancar,” ujar Warmo.
Kondisi serupa juga dirasakan, Nuridin (42), pengrajin tambang yang kerap mendapatkan pesanan dari wilayah Jawa Barat ini mengaku kalau saat ini produksi tambang miliknya terus menurun. Hal ini disebabkan lantaran semakin sedikitnya pesanan tambang yang datang. Guna menghindari kerugian, dirinya terpaksa memangkas ongkos produksi. "Termasuk menghentikan sementara sebagian karyawan, sampai dengan kondisi normal kembali,"tuturnya. (har)