Produsen Fashion Dunia Relokasi ke Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah produsen fashion dunia menyatakan minatnya merelokasi produksi (outsourcing production) ke Indonesia dalam waktu dekat. Hal ini karena Indonesia dikenal sebagai tujuan utama outsourcing dunia yang berbiaya murah (low cost), namun dengan kualitas tinggi (high quality).
"Produsen fashion dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok, Korea Selatan, dan Vietnam sudah menyatakan minatnya merelokasi produksi ke Indonesia, khususnya di Jawa Tengah," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak kemarin (13/8).
Menurut dia, berdasar pertimbangan bisnis outsourcing dunia, Jawa Tengah dinilai sangat menarik sebagai tujuan investasi di sektor tekstil dan garmen. Alasannya wilayah ini memiliki iklim investasi yang kondusif dan infrastruktur darat, laut, udaranya sudah terbangun baik.
"Selain itu, tenaga kerja di sektor tekstil garmen juga terkonsentrasi di Jawa Tengah," terangnya.
Dirjen PEN melihat, dunia fashion merupakan salah satu komoditas penting dunia. Karena itu, Kemendag mendorong investasi serius di sektor ini. "Dibandingkan Vietnam dan Tiongkok, produk Indonesia memang bukan yang paling murah. Tetapi dinilai paling baik dalam hal kualitas. Selama ini Indonesia sudah dikenal sebagai eksporter utama tekstil dan pakaian," lanjutnya.
Dia mendorong agar produsen tekstil dan garmen Indonesia sering-sering mengikuti pameran bertaraf internasional. Pameran seperti itu memberi kesempatan bagi eksporter untuk memperkuat kemitraan dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia.
"Indonesia dikenal sebagai sourcing destination di Asia karena kualitas dan variasi produk yang baik, serta rantai pasok yang lengkap," tuturnya.
Salah satu pameran yang akan berlangsung adalah Sourcing at Magic 2014 pada 17-20 Agustus 2014 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).
"Sourcing at Magic adalah salah satu pameran paling komprehensif di dunia dan terbesar di Amerika Utara. Pameran ini dapat dimanfaatkan untuk mengakses sumber daya dari seluruh dunia yang mencakup keseluruhan rantai pasok industri fashion," ungkapnya.
Dalam ajang Sourcing at Magic 2014 di Las Vegas nanti, 23 perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) akan masuk dalam Paviliun Indonesia.
"Kemendag perlu menyeleksinya secara ketat karena ingin menghadirkan produk tekstil dan produk tekstil Indonesia yang berkualitas sebagai syarat penting untuk berkompetisi di dunia internasional," jelasnya. (wir/oki)