Profil Nico Harjanto: Makan Siang dengan Jokowi pada 2015
Nico Harjanto pun pernah mencermati lemahnya kabinet Jokowi pada awal pemerintahan karena ketidaksolidan partai politik pengusungnya.
Bahkan, dalam perjalanannya sebagai peneliti di lembaga Populi Center, pada tahun 2015 Nico Harjanto melalui lembaga tersebut pernah mengeluarkan daftar menteri Jokowi yang layak diganti karena kinerjanya dianggap tidak memuaskan.
Enam pejabat kabinet diusulkan Populi Center untuk diganti kala itu, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan yang kala itu dijabat Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
Selain itu Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise hingga Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Karena kerap bersikap kritis terhadap kinerja pemerintahan Jokowi, Nico Harjanto tampaknya justru diperhitungkan oleh pemerintah.
Nico Harjanto menjadi salah satu pengamat atau peneliti politik yang diundang makan siang oleh Presiden Jokowi tahun 2015 ke Istana, untuk dimintai masukannya terkait pemerintahan.
Selain Nico Harjanto, pengamat politik yang diundang antara lain peneliti senior Lembaga Ilmu Politik Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris dan Ikrar Nusa Bhakti, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.
Hadir juga saat itu Guru Besar Universitas Indonesia Thamrin Tamagola, Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha serta Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies Philips J Vermonte.