Program Edukasi di TV Tak Membantu Kemampuan Anak Berbahasa
jpnn.com - STASIUN televisi semakin menjamur dengan aneka acara yang diklaim sebagai unggulan mereka. Dari semua program televisi yang ada, tentu tidak semua layak dikonsumsi anak-anak. Bagaimana dengan program edukasi di televisi? Apakah itu satu-satunya program yang aman bagi anak?
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan justru program edukasi di tivi ternyata bukan jaminan untuk membantu tumbuh kembang anak, khususnya dalam hal pembelajaran bahasa. Banyaknya percakapan di program tivi berbau edukasi yang dapat disaksikan anak-anak ternyata bukan jaminan akan membantu bahasa anak menjadi berkembang.
Sebab, kemampuan berbahasa anak-anak dapat berkembang melalui konversasi yang nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari, bukan hanya karena menonton program acara tivi yang berbau edukasi. "Anak-anak akan merespons dan belajar banyak bahasa dari konversasi yang mereka lakukan. Mereka tidak akan belajar melalui video rekaman yang tentunya tidak bersifat responsif terhadap mereka (anak-anak)," kata peneliti seperti dilansir laman Daily Mail, Kamis (24/4).
Professor Kathy Hirsh-Pasek, seorang guru besar dari Temple University, Philadelphia, mengungkapkan bahwa anak-anak akan lebih dapat mempelajari bahasa baru melalui interaksi dua arah. Dan belajar secara langsung (berinteraksi) di dalam situasi yang nyata merupakan cara terbaik. "Yang paling penting adalah interaksi yang bersifat responsif dalam pembelajaran bahasa," katanya.
Menurut Profesor Hirsh-Pasek, interaksi memungkinkan antara orang dewasa dan anak-anak untuk merespon satu sama lain. Anak-anak dinilai tidak cukup baik dalam belajar bahasa jika mereka sering menatap screen media, seperti layar tivi. "Mode interaksi ini terlihat sebagai central bagi pembelajaran bahasa," pungkasnya.(fny/jpnn)