Program Televisi Ramadan Disemprit MUI
jpnn.com - Sejumlah program televisi selama Ramadan masuk pantauan Majelis Ulama Indonesia. Beberapa di antaranya adalah acara komedi. Bahkan, ada pula acara dakwah yang mendapat masukan dari MUI tahun ini.
Acara komedi yang menjadi sorotan adalah Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadan dari ANTV. Selain itu, Sahur Seger dan Bukbernya Wow Banget (Trans7) serta Gado-Gado Sahur (Trans TV).
MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan peringatan kepada acara-acara televisi tersebut. Tahun lalu, sejumlah acara komedi serupa sudah menerima teguran dan masukan. Salah satu solusi yang disampaikan MUI adalah acara tidak ditayangkan secara live.
"Karena kalau ditayangkan secara live, rawan menampilkan hal-hal tertentu," jelas Ketua MUI Bidang Infokom Masduki Baidlowi dalam paparan di kantor MUI pusat, Rabu (29/5).
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Rida Hesti Ratnasari yang turut menjadi tim pemantau memaparkan, masih banyak unsur yang tidak mencerminkan momen Ramadan dalam beberapa acara tersebut. "Saling hina dan saling ejek masih ada dalam tayangan-tayangan ini. Padahal, tahun lalu sudah kami beri kritik keras," ujar Rida.
Di samping itu, sejumlah acara sudah mendapat penilaian positif dengan catatan khusus. Acara tersebut, antara lain, Qori Indonesia (RTV), AKSI (Indosiar), Jelang Bedug (TVRI), Tradisi Ramadan (TVRI), Para Pencari Tuhan (SCTV), dan Curhat Dong Mah (Indosiar). Program Curhat Dong Mah yang dipandu Mamah Dedeh menjadi perhatian MUI karena sejumlah jawaban ustadah kurang mendalam.
Sementara itu, perwakilan acara Pesbukers menyatakan perincian teguran dari MUI dan KPI sudah diterima produser acara. "Kami dari ANTV sudah melakukan pertemuan dengan MUI dan berkomunikasi langsung dengan KPI," jelas Manager Corporate Communication ANTV Ichwan Murni kemarin.
Ichwan akan melakukan perbaikan atas masukan-masukan yang sudah diberikan. "Program akan tetap tayang sesuai jadwal yang direncanakan," katanya. (deb/wan/c7/nda)