Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PSI Endus Niat Jahat Demokrat di Balik Wacana JK-AHY

Rabu, 04 Juli 2018 – 22:50 WIB
PSI Endus Niat Jahat Demokrat di Balik Wacana JK-AHY - JPNN.COM
Juru Bicara PSI Mohammad Guntur Romli. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat tidak serius ingin memasangkan Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono untuk maju pada Pilpres 2019 mendatang. Wacana tersebut sejatinya dimunculkan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menggangu jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Demikian disampaikan Juru Bicara PSI Mohammad Guntur Romli. Menurutnya, Demokrat berusaha mengganggu konsentrasi Jokowi-Jusuf Kalla yang sedang fokus dan terus bekerja demi Republik ini.

"Paket JK-AHY yang dipropagandakan oleh Partai Demokrat hanyalah upaya Demokrat mengadu domba antara pasangan Jokowi Jusuf Kalla, presiden dengan wakil presiden," ujar Guntur dalam keterangan persnya, Rabu (4/7).

Guntur mengatakan, sangat aneh Demokrat sekarang tiba-tiba ingin mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden. Padahal, pada 2009 silam, SBY sendiri memilih menendang JK dari pemerintahan dengan tidak menggandengnya kembali sebagai calon wakil presiden.

Hal itu membuktikan bahwa pada 2009, SBY menganggap JK sudah tidak layak jadi wakil presiden. Karena itu, sangat aneh jika sekarang Demokrat malah berwacana mengusungnya jadi presiden.

"SBY dan Demokrat pernah meremehkan Jusuf Kalla maka propaganda pasangan JK-AHY hanyalah cara Demokrat untuk mengadu domba Jokowi-Jusuf Kalla," tutur Guntur.

Kalau Jokowi dan JK terpancing, lanjut Guntur, maka roda pemerintahan dan pembangunan akan kena imbasnya. Dia yakin hal inilah yang menjadi target utama Demokrat.

"Inilah yang diinginkan oleh Demokrat kegagalan duet kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla," tegasnya. (dil/jpnn)

PSI meyakini Partai Demokrat tidak serius ingin memasangkan Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono untuk maju pada Pilpres 2019 mendatang

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News