PSK Makin Uzur, 16 Wisma Jarak Tutup
jpnn.com - PEMKOT Surabaya terus mematangkan rencana penutupan lokalisasi Jarak dan Dolly. Pemkot terus melakukan pendekatan persuasif, seperti menurunkan dai dan memperbanyak operasi yustisi. Hasilnya, kini banyak wisma di Jarak yang sudah berubah fungsi menjadi tempat karaoke, panti pijat, dan kos-kosan.
Berdasar data yang dihimpun, awalnya wisma di Jarak berjumlah 300. Namun, kini jumlah itu sudah berkurang menjadi 284 wisma. Artinya, ada 16 wisma yang tutup. Oleh pihak kecamatan, wisma yang sudah beralih fungsi tersebut didata dan diserahkan kepada pemkot. Selain itu, pemilik wisma tersebut akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
Camat Sawahan Muslich Hariadi mengatakan, mayoritas wisma yang tutup itu sudah ditinggalkan oleh pelanggannya. Pria hidung belang tidak pernah datang lagi ke wisma tersebut lantaran usia PSK-nya sudah terlalu tua. Rata-rata PSK di Jarak berusia 40-60 tahun. "Sehingga banyak yang tidak laku," katanya.
Sedikitnya pelanggan itu berdampak pada pemasukan pengelola wisma. Muslich mengatakan, mayoritas wisma di Jarak merupakan rumah kontrak. Karena itu, banyak mucikari yang tidak bisa membayar uang sewa per bulan. "Sehingga mau bagaimana lagi, ya harus gulung tikar," ungkapnya.
Menurut Muslich, sepinya kunjungan itu juga disebabkan seringnya razia oleh pihak kecamatan dan Satpol PP Kota Surabaya. Operasi tersebut tidak hanya dilakukan di area Jarak dan Dolly, namun juga di kos-kosan sekitar tempat prostitusi itu. "Sehingga orang takut jika mau main ke lokalisasi," paparnya.
Lantas, bagaimana nasib PSK yang wismanya tutup? Muslich menyatakan, PSK itu tetap bekerja. "Oleh pengelola wisma, mereka dipindahkan ke wisma lain yang belum tutup," ucapnya. (aph/ai/mas)