PT KAI Ganti Konstruksi dan Bantalan Rel
jpnn.com - SURABAYA - Puncak musim hujan diprediksi pada Januari-Februari 2015. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya pun melakukan sejumlah antisipasi. Antara lain, mengganti rel dan bantalan rel di jalur padat. Yakni, lintasan Stasiun Gubeng-Stasiun Wonokromo. Dengan pergantian itu, perjalanan KA diharapkan makin lancar. ''Ada agenda penggantian rel dan bantalan rel yang barusan disiapkan,'' ujar Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Sumarsono kemarin (13/12).
Beberapa lokasi bantalan rel tersebut adalah area perlintasan jalan (PJL) Ngagel, PJL Nias, dan emplasemen Stasiun Wonokromo. Belakangan, banyak pekerja yang terlibat dalam pengerjaan penggantian bantalan dan rel itu.
Menurut dia, rel yang menancap di lintasan Gubeng-Wonokromo selama ini adalah rel lama. Rel tersebut merupakan produksi Jepang OB Yawata pada era 1900-an. Bentuk rel zamannya itu mempunyai tapak bawah dan rel yang kecil. ''Ada yang produksi 1960-an,'' terang mantan manajer humas Daop 3 Cirebon dan Daop 6 Jogjakarta tersebut.
Rencananya, rel-rel itu diganti dengan rel kereta api baru. Yakni, rel baru dengan nomor seri UIC54 DHH370. Setiap batang rel memiliki panjang 25 meter. Dengan baja yang masih baru, konstruksi rel tersebut diharapkan bisa bertahan lebih dari seratus tahun. ''Penggantian rel dan bantalan itu bertujuan memperlancar perjalanan kereta api,'' lanjutnya.
Beban transportasi dengan KA belakangan ini semakin berat. Karena itu, lintasan harus lancar saat dilewati kereta. ''Semoga dalam pemasangan tidak mengganggu perjalanan kereta yang dapat memperlambat jadwal tiba dan berangkat,'' harapnya. (sep/c20/hud)