Puluhan Berkas Pelamar CPNS Tidak Memenuhi Syarat
jpnn.com - PURBALINGGA - Sehari menjelang penutupan pendaftaran CPNS, BKD Purbalingga telah menerima 2.282 pelamar online. Pelamar tersebut didominasi pelamar dalam kota.
BKD Purbalingga telah memverifikasi awal berkas yang masuk. Sebanyak 81 berkas dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS), sedangkan sisanya memenuhi syarat (MS). Sedangkan 263 berkas masih dalam proses. Penyebab tidak memenuhi syarat seperti berkas yang dilampirkan dalam lamaran tidak lengkap. Selain itu, kebanyakan pelamar tidak memenuhi IPK 3.00 sesuai persyaratan. Penyebab lainnya, salah memilih formasi yang diinginkan.
"Kami akan memberitahukan melalui surat setelah semua berkas selesai diverifikasi. Pelamar yang memenuhi syarat maupun tidak, akan kami surati," kata Kabid Pengembangan dan Diklat Pegawai BKD Purbalingga, Wahyu Prasetiyono.
Dia mengatakan, sebanyak 1.457 pelamar telah mengirimkan berkas lamaran melalui PT Pos. Sedangkan hingga batas akhir mengirimkan berkas (cap pos) yaitu 23 September, pihaknya masih menunggu kembali berkas Pos dari luar kota.
"Kami menunggu berkas dari luar kota sampai 26 September. Namun tetap kita lihat cap pos-nya. Jika saat mengiriman di PT Pos melebihi tanggal 23, maka akan dianggap melebihi batas akhir dan tidak bisa diterima,"Â paparnya, Senin (22/9).
Pihaknya menjamin tahapan rekrutmen kali ini bebas dari percaloan. Pasalnya semua tahapan memerlukan data lengkap dan tahapan tes tertulis juga menggunakan sistem komputer. Rekrutmen CPNS itu juga dijamin transparan. Jika ada persoalan atau membutuhkan informasi, masyarakat bisa langsung datang ke BKD. Para pelamar yang memenuhi syarat akan melaksanakan ujian tertulis direncanakan berlangsung pada November mendatang di Bakorwil.
Pantauan Radar Banyumas (JPNN Grup) di Kantor Pos Purbalingga, suasana pengiriman berkas CPNS nampak tidak terlalu padat, namun lebih ramai dari biasanya. Antrean di loket lebih banyak, namun tertib dan lancar. Kiriman PT Pos untuk panitia CPNS saat ini tidak sebanyak tahun- tahun sebelumnya. (amr/bdg)