Punker Cewek Rusia Kritik Putin lewat Video
jpnn.com - SOCHI - Penjara tidak membuat Pussy Riot melunak. Pada Selasa (18/2) dan Rabu waktu setempat (19/2), band punk asal Rusia itu kembali berulah. Mereka memantik kekacauan di Kota Sochi yang sedang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014.
Kemarin (20/2) mereka mengunggah video baru dengan latar belakang Sochi. Video bertajuk Putin akan mengajarkan Anda cara mencintai tanah air tersebut merupakan karya musik pertama Pussy Riot sejak dua anggotanya bebas dari penjara.
Dalam rekaman audio visual itu, dua motor band perempuan tersebut mengkritik Presiden Vladimir Putin terkait dengan penyelenggaraan Olimpiade. Selain itu, mereka menyindir Kremlin tentang kebijakan pemerintah dalam perubahan iklim.
Selama sekitar sepekan terakhir, Nadezhda Tolokonnikova dan Maria Alyokhina -dua personel Pussy Riot yang baru bebas dari penjara- memang berada di Sochi. Bersama para pendukungnya, dua perempuan pemberani itu melaksanakan unjuk rasa berskala kecil. Mereka menyindir kepemimpinan Putin. Selasa lalu, mereka sempat mendekam di tahanan karena aksi protes yang mereka lakukan.
Dalam video yang mereka unggah kemarin, Pussy Riot memperlihatkan aksi protes Tolokonnikova dan Alyokhina di Sochi. Termasuk momen saat aparat menangkap dan memukuli dua perempuan tersebut. Saat video menayangkan bukti kekerasan aparat itu, lirik lagu Pussy Riot terdengar. Dalam bahasa Rusia, mereka memprotes pemerintah yang sering melanggar HAM. (AFP/hep/c14/tia)