Pupuk Subsidi Langka, Petani Mengeluh
jpnn.com - TARUTUNG - Petani padi di Desa Sigompulon, Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara mengeluhkan kelangkaan berbagi jenis pupuk subsidi. Mereka khawatir pertumbuhan padi sulit berkembang.
“Saat ini kita kesulitan mendapatkan berbagai jenis pupuk subsidi. Padahal tanaman padi sudah memasuki musim pemupukan. Kita khawatir kalau tidak dipupuk pertumbuhan padi terganggu dan berdampak pada hasil panen nanti,” kata Richat Hutabrat (36) salah seorang petani di Pahae Julu, seperti diberitakan New Tapanuli (Grup JPNN).
Hal senada disampaikan Pernando (34). Ia mengatakan, akibat kelangkaan pupuk membuat pertumbuhan tanaman yang baru ditanam kini terganggu karena kurang asupan. Tanaman mulai mengering dan daunnya berwarna kekuningan.
“Kondisi ini hampir merata di seluruh Pahae, khususnya bagi petani yang bercocok tanam padi,” jelasnya. Dia mengaku akibat kelangkaan pupuk ini mereka tidak bisa melakukan pemupukan seperti biasanya.
Para petani berharap, pemerintah bisa melihat kondisi ini dan mencari solusi penyediaan pupuk, khususnya bagi petani yang baru melakukan musim tanam. “Kami berharap agar Pemda bisa memberikan perhatian mencari solusi penyediaan pupuk, agar bisa membantu pertumbuhan tanaman,” katanya.
Terpisah, Direktur Utama Perusda PertanianTaput Swanto Hutasoit mengaku, pihaknya belum mengetahui secara persis terkait keluhan kelangkaan pupuk di Pahae Julu. Namun demikian, dia menyarankan agar masyarakat petani masuk kelompok tani, agar bisa mendapat bantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah.
“Sebaiknya masyarakat masuk kelompok tani agar mendapat jatah pupuk subsidi dari pemerintah, karena sistim penyaluran pupuk bersubsidi ini berdasarkan rencana defenitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang disusun kelompok tani,” ujarnya. (bl)