Putra Minang jadi Danlantamal di Padang
Rabu, 16 September 2009 – 21:39 WIB
Selain itu, dia pun menyadari wilayah pantai barat itu merupakan lalu lintas kapal-kapal berbobot besar dengan bermacam aktifitas ekonominya dan tidak mustahil mengandung suatu potensi ancaman bagi negara dan bangsa. Maka dari perspektif inilah TNI AL kemudian memandang perlu adanya sebuang Pangkalan Utama di Teluk Bayur dengan meningkatkan status Lanal menjadi Lantamal sejak 1 Agustus 2007 lalu.
Masalah keamanan lainnya yang perlu mendapat perhatian, kata dia, juga berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat illegal, seperti illegal fishing (penangkapan ikan), illegal loging di mana laut juga digunakan untuk itu. “Ini merupakan tanggung jawab kami untuk mengamankannya,” tutur ayah tiga anak dari buah perkawinannya dengan Hj. Ismarni asal Koto nan Ampek, Payakumbuh ini.
Misi pangkalan ini, kata Datuk Batuduang Ameh, adalah mewujudkan Lantamal II yang mampu menjaga stabilitas Keamanan Laut di Peraian Barat Sumatera dengan misi; memberikan dukungan fasilitas labuh, pemeliharaan dan perbaikan, perawatan personel dan pembekalan bagi unsur-unsur yang melaksanakan operasi di peraian barat Sumatra; melaksanakan operasi keamanan laut dalam rangka penegakkan hukum dan SAR di perairan barat Sumatera dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
Prajurit Karir