PVMBG: Gunung Agung Dalam Fase Kritis Erupsi
jpnn.com, BALI - Kabid Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika mengungkap bahwa erupsi efusif masih berlangsung di Gunung Agung, meskipun kepulan asap menipis.
Berdasarkan data perekaman seismic, deformasi, citra satelit dan geokimia, saat ini magma terus keluar mengisi kawah. Di mana diprediksi magma ini memenuhi 1/3 kawah gunung yang berdiameter luas 900 meter dan kedalaman 200 meter itu.
"Kami masih merekam gempa vulkanik yang mengindikasikan adanya laju lava yang rata-rata pergerakannya masih stabil. Dan saat ini Gunung Agung masih dalam fase kritis erupsi,” ujarnya kepada Bali Express.
Dia menambahkan penurunan ini artinya fluktuatif dan belum bisa menilai jika Gunung Agung aman. Karena potensi erupsi selanjutnya masih ada. “Karena pada malam hari masih memantau adanya sinar api. Itu artinya masih ada laju pengisiannya stabil,” pungkasnya.
Sementara Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana mengatakan, dari data satelit, masih terpantau adanya efusi lava.
Artinya lava keluar ke permukaan dasar kawah. Maka dari itu, bisa dikatakan aktivitas erupsi masih belum berhenti karena saat malam harinya juga mengamati adanya glow (sinar api) di atas puncak yang mengindikasikan lava masih panas, sehingga cahanya terefleksikan ke asap ini.
"Kalau lava ini masih panas, berarti magma di perut gunung masih panas dan belum mencapai equilibrium atau kesetimbangannya dan belum menunjukkan penurunan aktivitas gunung ini secara gradual. Jadi kami melihat tren ini dahulu sebelum betul-betul menyimpulkan penurunan," sambungnya.
Sampai saat ini masih terlihat fase erupsi karena masih merekam gempa-gempa vulkanik dan hembusan. "Ini artinya Gunung Agung masih fase erupsi,” tandasnya. (bx/ras/bay/yes/jpr)