Qantas Periksa Ulang Standar Keselamatan
Senin, 04 Agustus 2008 – 09:45 WIB
Tiga insiden udara yang dialami Qantas itu melibatkan pesawat Boeing buatan Amerika Serikat (AS). Insiden terakhir terjadi Sabtu (2/8), saat Boeing 767 tujuan Manila, Filipina, terpaksa balik kucing ke Bandara Sydney. Sebab, terjadi kebocoran cairan hidrolik pada pesawat. Sebelumnya, Boeing 747-400 rute London-Melbourne via Hongkong mendarat darurat di Manila karena badan pesawat bolong karena tangki oksigen meledak.
”Memang terjadi beberapa insiden melibatkan Qantas akhir-akhir ini. Karena itu, kami perlu melakukan pemeriksaan ulang dan memastikan seluruh prosedur standar sudah diterapkan,” ujar Jubir Civil Aviation Safety Authority (CASA) Peter Gibson. Namun, dia menepis anggapan bahwa tiga insiden itu membuktikan tidak amannya bepergian dengan Qantas Airways.
Gibson mengatakan, pihaknya sama sekali tidak memiliki bukti adanya kelalaian yang sengaja dilakukan Qantas terkait keselamatan penerbangan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam tiga insiden yang terjadi beruntun tersebut. ”Akan lebih baik jika semuanya diselidiki terlebih dahulu,” ujarnya. Menurut rencana, investigasi terhadap maskapai berlogo kanguru itu akan dilaksanakan dalam dua pekan mendatang.
Kepala Teknik Qantas Airways David Cox menyambut baik rencana CASA untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan ulang standar keselamatan penumpang tersebut. ”Bagi kami, keamanan dan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama. CASA juga tidak mengatakan bahwa kami lalai dan mengabaikan prosedur standar keselamatan,” tegasnya. (AP/AFP/BBC/hep)