Racik Sampo Hewan Antikudis
jpnn.com - SURABAYA - Sanitasi yang buruk sering berakibat buruk pula terhadap hewan peliharaan seperti kucing, kelinci, atau anjing. Salah satunya penyakit kudis (scabies). Rambut binatang akan rontok. Kulitnya pun mengalami luka keropong yang tak kunjung sembuh. Mahasiswa Unair membuat sampo antikudis.
Mereka adalah lima mahasiwa kedokteran hewan. Yaitu, Shelly Kusumarini, Marissa Dwi Jayanti, Panji Krisna, Ivan Gerry, dan Dyah Ayu Kurnia. Sampo dibuat dari bahan-bahan herbal. "Kami membuatnya dari ekstrak buah pinang dan daun waru," jelas Shelly.
Menurut dia, selama ini scabies diatasi dengan obat-obatan kimia. Baik melalui injeksi maupun obat tropis. Padahal, obat kimia banyak merugikan hewan peliharaan apabila terlalu sering dipakai. Contohnya, iritasi, alergi, dan keracunan saat tertelan. Mereka mencoba meramu sampo herbal bernama Scabiewash. Bahan buah pinang mereka beli dari pengepul di daerah Babat, Lamongan. Dari 2,5 kilogram buah, mereka menyulapnya menjadi ekstrak berbentuk cair yang diramu dengan bahan-bahan sampo pada umumnya.
"Buah pinang mempunyai bahan aktif alkaloid," kata Shelly. Kandungan itu dapat dipakai sebagai penyembuh luka dan pengusir kutu karena bersifat panas. Bahan tersebut lalu dicampur dengan ekstrak waru sebagai pendingin dan pemercepat pertumbuhan rambut. Meski belum diuji di laboratorium, sampo tersebut bisa menyembuhkan penyakit scabies. Sampo herbal itu digunakan maksimal dua kali dalam sepekan. Sampo karya mahasiswa tersebut tersedia dalam berbagai pilihan aroma. Yakni, jeruk, stroberi, mint, dan apel. (kus/c10/roz)