Raffi-Nagita, Kartika Putri Promosikan Wonderful Indonesia, Siapa Nyusul?
“Nah, dari situlah ukuran sukses tidaknya meng-endorse sebuah tema pariwisata, destinasi maupun promosi,” kata Arief.
Dia juga mencontohkan Phillip Kottler, guru marketing dunia. Kalau tokoh itu berstatemen bagus, maka seluruh ahli marketing dunia percaya. Karena dia adalah guru pemasaran kelas dunia.
“Kita harus sadar, ketika brand kita belum kuat, kita masih membutuhkan endorser. Nike misalnya, dia masih terus berpromosi dengan banyak bintang sebagai endorser,” ungkapnya.
Arief juga mencontohkan Leonardo DiCaprio, peraih Piala Oscar yang sedang berkunjung ke Taman Nasional Leuser Aceh. Nama Wonderful Indonesia langsung heboh luar biasa. Bintang film Hollywood yang mengawali debut dari drama film Titanic, yang diangkat dari kisah nyata tenggelamnya kapal pesiar itu, cukup menghebohkan dunia.
Ada apa tiba-tiba DiCaprio peduli konservasi lingkungan? Mengapa memilihnya hutan tropis di Indonesia lagi? Sama halnya dengan artis Julia Robert yang memilih lokasi syuting film Eat, Pray, Love, di Bali?
Memang film itu sendiri tidak booming, tetapi cerita bahwa dia mengambil gambar berminggu-minggu dengan setting Ubud, Bali, maka jutaan pasang mata mengeksplorasi Pulau Dewata itu. Value Wonderful Indonesia menanjak cukup dramatik akibat karya cinematografi itu.
Mirip juga dengan James Bond 007 di Thailand? Pintarnya Negeri Gajah Putih itu, lokasi syuting itu diabadikan dengan nama James Bond 007, dan industry tour and travel di Thailand selalu menceritakan melalui tour guide-nya, bahwa lokasi itulah tempat James Bond syuting.
“Artis itu punya fans, yang kadang kala tidak masuk akal karena cintanya. Karena ada fans fanatik inilah, apa yang diucapkan artis langsung menjadi trending topic dan diikuti sepenuh hati,” jelas Arief Yahya.