Ramai-Ramai Apresiasi Keputusan Menteri Nadiem: UN Memang Tidak Berguna
"Sekolah juga harus membuat penilaian sendiri, membuat soal itu bukan perkara mudah. Itu gak boleh sembarangan, gak boleh sekedar bikin soal, tapi harus ada sisi psikologi, guru harus kreatif mencari cara yang bisa menggelitik nalar siswa."
"Khawatirnya nanti kalau guru tidak siap, jadi ya tinggal cari-cari soal aja untuk penilaian dan jatuhnya cuma jadi formalitas. Dampak negatifnya bisa membuka peluang permainan jual beli soal lagi." katanya lagi.
Untuk mengantisipasi hal ini, guru Bahasa Inggris ini menilai kapasitas dan wawasan guru perlu ditingkatkan.
"Guru perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan potensinya melalui pelatihan di Lembaga professional. Diberi kesempatan untuk mencari referensi variasi metode belajar dan materi pembelajaran yang kreatif dari Lembaga pendidikan lain baik di dalam maupun luar negeri." tambahnya.
Sementara pendidik yang lain mengaku gembira dengan kebijakan pendidikan yang baru dirilis Mendikbud baru ini.
Yuli Pinasti, founder Sekolah Alam Kampung Sawah di Depok, Jawa Barat menyebut ujian nasional memang tepat dihapuskan.
"Menurut saya ini kebijakan yang sangat tepat. Ujian Nasional yang diselenggarakan selama ini hanya mengukur kemampuan akademis saja, sementara kemampuan yang lain tidak di hargai."
"Padahal setiap anak memiliki potensi unik masing-masing." tutur Yuli Pinasti kepada ABC.