Rapim TNI, Jokowi Sentil Alutsista Asing
jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaran TNI untuk tidak selalu bergantung pada impor alat utama sistem persenjataan (alutsista). Ia berharap ada kemandirian pengadaaan alutsista dalam negeri.
“Kita harus mewujudkan kemandirian pertahanan yang mengurangi ketergantungan kepada impor kebutuhan pertahanan melalui pengembangan industri pertahanan nasional,” ujar Jokowi saat pengarahan kepada peserta rapat pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun Anggaran 2016 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (16/12).
Menurut Jokowi, upaya postur pertahanan TNI yang semakin kokoh harus dibangun. Terutama yang berkaitan dengan modernisasi alutsista.
“Modernisasi teknologi pertahanan harus dilakukan untuk mengimbangi kemajuan zaman saat ini," ucap Jokowi.
Jokowi meminta pengurangan impor alutsista setelah sebelumnya ia juga menolak rencana pembelian helikopter AgustaWesland AW101 yang diusulkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna. Helikopter AgustaWestland AW101 merupakan buatan pabrikan Inggris-Italia.
Rapim TNI tahun anggaran 2016 itu diikuti 182 perwira tinggi TNI. Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Hadir pula Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.(flo/jpnn)