Ratusan Rumah Jadi Abu di Medan
Jumat, 05 September 2008 – 05:00 WIB
Peristiwa tersebut terjadi usai salat Ashar. Ketika itu salah seorang korban, Atik pemilik rumah di pinggiran aliran Sungai Babura melihat kobaran api menjalar di atas rumahnya. "Api terus berkobar karena angin kencang dan merambah ke rumah lainnya," katanya. Saksi lainnya, Adek menceritakan, sebelum api melalap ratusan rumah sebuah petasan mendarat di salah satu rumah warga. Petasan itu kemudian meledak dan memercikkan api. Api selanjutnya membesar dan membakar rumah beratap tepas dan berdinding papan itu.
Sementara 10 unit mobil pemadam kebakaran dan puluhan petugas pemadam kebakaran Pemko Medan tak bisa berbuat banyak."Kami tak bisa berbuat apa-apa karena jalan begitu sempit menuju lokasi kebakaran," kata Junadi, salah seorang petugas Pemadam Kebakaran Kota Medan.
Untuk menjinakkan api, petugas pemadam kebakaran iterpaksa membagi tugas menjadi dua wilayah. Satu di utara dan satu lagi barat. Bagian utara petugas berupaya menerobos lorong-lorong kecil di lingkungan VII Petisah Hulu, itupun tak membuahkan hasil. Sementara petugas pemadam kebakaran di bagian barat berupaya mamadamkan api yang mencoba menjilat rumah warga di seberang Sungai Babura. Petugas pemadam kebakaran baru bisa menjinakkan api setelah dua jam, tepatnya memasuki waktu berbuka puasa.
Satu pleton aparat Poltabes Medan dan Polsekta Medan Baru diturunkan untuk membantu petugas pemadam kebakaran."Kita perkiran 150 rumah hangus terbakar, penyebabnya masih kita selidiki," kata Kapolsekta Medan Baru, AKP Darfin Purba.
Salah satu korban kebakaran, Iwan mengaku hanya pasrah. Dia hanya bisa memandangi puing-puing rumahnya yang telah menjadi abu. "Saya nggak tahu lagi membuat apa. Dalam kondisi puasa ini masih saja ada musibah yang menimpa saya," kata pria berusia 50 tahun itu. Menurutnya, untuk sementaar ini dia tak tahu entah mau mengungsi kemana. "Saya nggak tahu entah mau mengungsi kemana. Saya hanya berharap bantuan dari pemerintah," tuturnya.
Korban lainnya, Jali menyebutkan, peristiwa kebakaran itu mengingatkan kembali kebakaran Kampung Kubur yang terjadi setahun yang lalu. "Kalau tahun lalu Kampung Kubur yang terbakar dan sekarang Kampung Baru yang dilalap api. Jaraknya berdekatan, sepertinya kejadian kebakaran ini terjadi setahun sekali," katanya. Jali belum memikirkan kemana akan mengungsi. "Yang penting saya dan keluarga selamat dulu. Urusan berikutnya nanti dipikirkan," katanya. (wan)