Rayakan Tahun Baru, Dua Jari Hilang gara-gara Petasan
jpnn.com - SURABAYA - Apes benar nasib Sahibul dan Adus, dua warga Kupang Krajan. Niat keduanya merayakan malam pergantian tahun dengan menyalakan petasan ternyata berbuah insiden. Kini keduanya dirawat di RSUD dr Soetomo.
Peristiwa itu bermula ketika petasan yang dibawa Sahibul lebih dahulu meledak. Akibatnya, dia kehilangan dua jari tangan kanannya. Adus juga tak kalah apes. Dia terkena percikan ledakan. Sebab, ketika peristiwa itu terjadi, dia berdiri di dekat Sahibul.
Mereka langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan. "Sahibul sudah dipindahkan ke ruang utama lantai 3, sedangkan temannya masih dioperasi di lantai 5," jelas seorang perawat jaga di ruang IGD.
Beberapa kerabat dan tetangga Adus kemarin terlihat menungguinya. Mereka masih terlihat shock dengan peristiwa itu. "Saya nggak tahu kejadiannya seperti apa. Tiba-tiba saja ada suara ledakan kencang banget. Saya keluar rumah, ternyata dua anak ini sudah berdarah," tutur salah seorang saudara korban.
Kepala IGD RSUD dr Soetomo dr Urip Murtedjo SpB KL menuturkan, kasus ledakan petasan yang memicu cedera masih sering terjadi. Namun, jumlahnya turun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. ''Pada 2014, mulai Hari Natal (25/12) hingga tahun baru ada empat kasus. Dua luka ringan, dua lagi perlu operasi," tuturnya.
Dia menambahkan, selain memicu cedera, ledakan mengakibatkan gangguan pendengaran hingga luka bakar. Bahkan, jika ledakannya cukup besar, bukan tidak mungkin nyawa si korban terancam.
Secara terpisah, Kapolsek Sawahan AKP Gathut Bowo S. yang dihubungi lewat sambungan telepon menyatakan, tidak ada laporan yang masuk ke kepolisian. "Saya tidak tahu. Tidak ada laporan yang masuk ke kami," katanya.
Gathut menjelaskan, pihaknya selama ini tidak berdiam diri dalam mengamankan tahun baru. "Kami selalu merespons bila ada laporan dari warga. Mulai knalpot brong, petasan, hingga miras," ungkapnya. (did/fam/c7/git)