Realisasi Anggaran Kementan Rendah, Begini Reaksi Johan Rosihan
“Hal ini sangat tidak efisien dan tidak ada perencanaan matang, padahal banyak pelajaran kegagalan dari program cetak sawah baru dan perluasan lahan yang tidak terencana matang,” ujar Johan.
Wakil rakyat yang berasal dari Pulau Sumbawa NTB ini juga mempertanyakan kinerja Kementan dalam hal pengembangan pangan lokal.
Padahal, menurutnya pada akhir tahun 2020 lalu pemerintah telah berjanji akan mengembangkan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal dengan prinsip satu komoditas per provinsi, dengan fokus pada pengembangan enam pangan lokal sumber karbohidrat yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan shorgum.
Namun, saat ini kita lihat tidak ada upaya serius peningkatan produksi pangan lokal sesuai potensi wilayah dan belum ada terobosan pengembangan UMKM pangan lokal.
Selain itu, belum terlihat adanya program edukasi dan promosi pangan lokal yang masif hingga sampai hari ini belum ada perubahan signifikan pada pola konsumsi masyarakat,” ungkap Johan Rosihan.(jpnn)