Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Regulasi Penyangga Energi Belum juga Disahkan Sejak 2016, Ternyata Ini Sebabnya

Kamis, 12 Mei 2022 – 13:27 WIB
Regulasi Penyangga Energi Belum juga Disahkan Sejak 2016, Ternyata Ini Sebabnya - JPNN.COM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka-bukaan soal rancangan Peraturan Presiden mengenai cadangan penyangga energi. Foto: ANTARA/HO-Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka-bukaan terkait rancangan Peraturan Presiden mengenai cadangan penyangga energi.

Menurutnya, sejak 2006 regulasi terkait cadangan penyangga energi telah disampaikan kepada Kementerian Sekretariat Negara.

Namun, peraturan itu belum disahkan karena masih mempertimbangkan biaya dan infrastruktur.

Cadangan penyangga energi merupakan jumlah ketersediaan sumber energi dan penyimpanannya secara nasional untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri saat kurun waktu tertentu ataupun kondisi darurat, seperti krisis.

Pembangunan cadangan energi turut mengkaji aspek transisi energi yang memperhitungkan perkiraan permintaan listrik ke depan.

"Program penambahan infrastruktur baru dapat dilaksanakan secara proporsional, serta perlunya memperhatikan kondisi keuangan negara untuk pencadangan yang harus dilakukan," kata Arifin dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis (12/5).

Arah kebijakan cadangan penyangga energi disediakan untuk menjamin ketahanan energi nasional yang sejalan dengan kebijakan efisiensi.

Saat ini beberapa negara yang telah memiliki cadangan penyangga energi, antara lain Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Cadangan energi digunakan ketika harga minyak melambung tinggi.

"Cadangan penyangga energi bisa dimanfaatkan untuk menstabilkan harga minyak dan itu pernah dilakukan oleh Amerika Serikat," bebernya.

Pada era transisi energi, pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan pemanfaatan radiasi matahari untuk mencapai target kapasitas terpasang energi terbarukan sebesar 24 ribu megawatt pada 2025 dan tumbuh menjadi 38 ribu megawatt pada 2035.

Energi bersih itu dapat disimpan ke dalam fasilitas penyimpanan listrik berbasis baterai atau battery energy storage system (BESS).

"Posisi energi terbarukan menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus cadangan yang selaras dengan komitmen global dalam mengurangi gas rumah kaca," tegas Arifin. (antara/jpnn)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka-bukaan soal rancangan Peraturan Presiden mengenai cadangan penyangga energi.

Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close