Regulator Karantina Dunia Berbagi Pengalaman di Bali
"Kami menghadapi tantangan besar dalam perdagangan global, perlu menciptakan akses pasar dari standar ALOP tinggi persyaratan phytosanitary negara lain, penyederhanaan dan langkah strategis phytosanitary, serta strategi untuk melindungi serbuan hama dan penyakit tumbuhan karantina", tegas Banun.
Dukungan pertemuan QRM akan menegaskan peran instansi pemerintah yang memiliki relevansi dengan biosekuriti dan manajemen perbatasan antar negara. Pertemuan ini dapat menekankan pentingnya harmonisasi standar dalam fasilitasi perdagangan global.
Dalam setiap QRM, negara tuan rumah diberikan kesempatan untuk memperkenalkan sistem perkarantinaan tumbuhan yang diselenggarakannya dan fasilitas perkarantinaan tumbuhan yang dimilikinya dalam kegiatan one-day field trip. Indonesia berperan dalam forum ini, diwakili Dr. Antarjo Dikin selaku ketua steering committe dari wakil 22 negara. (jpnn)