Rekor Tertinggi Rawan Koreksi
jpnn.com - JAKARTA - Pasca-menembus rekor tertinggi, indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai rawan koreksi. Pada penutupan perdagangan kemarin (8/9) IHSG melejit 29,148 poin (0,559 persen) ke level 5.246,483. Sedangkan indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) menguat 6,14 poin (0,69 persen) ke posisi 892,72.
Investor asing kembali memborong saham dengan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 561,2 miliar. Angka kumulatif pembelian bersih asing sejak awal tahun sampai kemarin bertambah menjadi Rp 57,26 triliun.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memerkirakan, pada hari ini IHSG akan bergerak di kisaran 5.195"5.282. "Menembus level tertinggi sepanjang masa di 5.251 telah dilakukan awal pekan ini (kemarin). Sejarah baru telah terukir dalam pasar modal kita. Pergerakan berikutnya akan menguji kekuatan untuk bisa bertahan di atas level tersebut," ungkapnya.
Potensi kenaikan IHSG masih terlihat cukup kuat dengan proyeksi mencapai titik resistance baru pada level 5.282. Sebaliknya, level support saat ini berada pada 5.195.
"Sekadar saran untuk investor jangka pendek perlu meningkatkan kewaspadaan. Bagi investor jangka menengah maupun panjang dapat memanfaatkan momen koreksi untuk melakukan akumulasi pembelian," sarannya. Sebab, kata William, IHSG dalam posisi jangka menengah"panjang masih dalam tren menanjak kuat (strong uptrend).
Bursa Asia pada perdagangan kemarin ditutup beragam. Indeks Straits Times turun 6,54 poin (0,20 persen) ke 3.335,19. Indeks Nikkei 225 naik 36,43 poin (0,23 persen) ke 15.705,11. Indeks Hang Seng drop 49,70 poin (0,20 persen) ke 25.190,45. Sementara itu, indeks Composite Shanghai di Tiongkok dan indeks Kospi di Korea Selatan libur. (gen/oki)