Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Resiko Banjir di Australia Meningkat Karena Cuaca Makin Hangat

Kamis, 11 Juni 2015 – 13:28 WIB
Resiko Banjir di Australia Meningkat Karena Cuaca Makin Hangat - JPNN.COM

Resiko banjir di beberapa kota di Australia meningkat karena suhu udara yang semakin hangat. Inilah yang menjadi temuan penelitian yang dilakukan di University of New South Wales.

Kesimpulan yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience menemukan hujan yang turun selama badai menyebabkan suhu semakin hangat. Dan kondisi ini beresiko menyebabkan banjir bandang di pusat-pusat perkotaan di Australia.

Para peneliti ini menggunakan kota Sydney dan negara bagian Queensland sebagai contoh dari data-data keadaan cuaca ekstrim yang telah mereka kumpulkan.

Mereka mendesak agar pemerintah kota dan negara bagian untuk merancang ulang kembali tempat pembuangan air limbah dan infrastruktur jalan raya.

"Kalau selokan dan jaringan drainase tidak diperbaiki maka akan bermasalah," ujar Ashish Sharma, salah satu peneliti lainnya.

"Jika ada banjir besar, infrastruktur yang ada tidak bisa menanganinya lagi. Ini akan menyebabkan banjir besar," jelasnya.

Resiko Banjir di Australia Meningkat Karena Cuaca Makin Hangat
Banjir bisa dicegah dengan infrastruktur yang baik, terutama selokan. Foto: Conan Whitehouse.

Sejumlah lulusan dan insinyur teknik sipil dari UNSW mencoba menganalisa catatan cuaca selama 30 tahun, dari 79 lokasi di seluruh Australia.

Mereka melihat 500 badai terbesar dilihat dari volume curah hujan dari masing-masing lokasi, kemudian suhu di kawasan pada saat badai terjadi diukur.

Hasil dari pengukuran ini menemukan bahwa semakin deras hujan maka menyebabkan suhu semakin hangat dan membuat volume air lebih banyak sehingga beresiko menyebabkan banjir bandang.

"Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama di dunia," kata Profesor Sharma. "Meski menggunakan data dari Australia, tapi kondisi ini sebenarnya sangat global karena apa yang kita lakukan adalah menggunakan data dari banyak stasiun hujan berkualitas tinggi di Australia."

Sementara itu, peneliti CSIRO, Kevin Hennessy mengatakan jika efek rumah kaca semakin meningkat saat ini. Australia akan mengalami pemanasan sekitar 2,5 sampai 5 derajat Celsius pada akhir abad ini.

"Kita tahu dunia sedang memanas. Kita tahu bahwa telah terjadi perubahan kenaikan permukaan laut dan cuaca ekstrim. Dan kami perkirakan ini akan terjadi juga di masa depan."

Profesor Sharma mengatakan hasil ini sebenarnya menunjukkan betapa pentingnya bagi pemerintah untuk berpikir ulang soal air limbah da infrastruktur jalan raya, bahkan memperbaharui pedoman soal kawasan mana yang aman untuk membangun tempat tinggal. Nicole Chettle and Mandie Sami

Resiko banjir di beberapa kota di Australia meningkat karena suhu udara yang semakin hangat. Inilah yang menjadi temuan penelitian yang dilakukan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close