RI -Thailand Godok MoU Energi

Jumat, 20 Februari 2009 – 18:33 WIB

JAKARTA - Rencana penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia-Thailand terus digodok. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Thailand HE Abhisit Vejjajiva sepakat segera menandatangani MoU untuk pengembangan energi alternatif dan program ketahanan pangan (food security).

“Di bidang investasi sebagai usul bersama, tadi kami telah bersepakat untuk mengembangkan energi alternatif, konsep dan pengembangannya melibatkan kedua negara. Ini penting segera dilakukan mengingat krisis global,” papar SBY, dalam jumpa pers di istana merdeka, Jumat sore (20/2).Selain bidang inevstasi, SBY juga menungkap bahwa antara Indonesia dan Thailand memiliki kesamaan dalam hal agraria. “Bidang ketahanan pangan dan kerjasama pertanian, kami bersepakat untuk melakukan food security. Thailand negara yang luas dalam hal lahan dan menghasilkan produk pertanian yang besar, terutama padi,” papar SBY.

Untuk itu, terang pria yang juga ketua dewan pembina Partai Demokrat itu, kedua negara sepakat menjadi penopang pangan terbesar ke depannya. “Kami telah sepakat, Indonesia-Thailand bisa memberikan sumbangan untuk ketahanan pangan Asia Tenggara,” cetusnya.PM Thailand Abhisit berharap, kerjasama bidang ketahanan pangan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat masing-masing kedua negara. “Kerjasama bilateral Thailand-Indonesia tentu bisa memperkuat ketahanan pangan, kita akan tingkatkan kerjasama bidang pangan ini. Hal ini juga menjadi salah satu fokus kebijakan pemerintah Thailand ke depan,” cetusnya.

Bukan hanya dalam level Indonesia-Thailand, Abhisit berharap investasi kedua negara ini bisa menopang krisis finansial yang terjadi di dunia. “Kami berkomitmen membahas ini lebih serius. Tentu nanti di ASEAN Summit juga akan dibahas oleh seluruh negara anggota,” pungkasnya.(gus/jpnn)