Ridwan Kamil Minta Kepadatan Penduduk Masuk Pertimbangan Besaran Alokasi Dana Desa
Terakhir, penggunaan dana desa manajemennya harus diperbaiki sekaligus diberi pendampingan lapangan, sehingga tata kelola dana desa semakin baik, semakin akuntabel, dan transparan. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dana desa juga sangat diperlukan.
“Diusahakan Maret atau April ini selesai di tahap pertama (pencairan). Yang jelas untuk Jawa Barat saja sudah sekian persen, nol koma lima persen dari total dana desa yang sudah cair di Jabar. Dan terus berjalan dan kita pantau,” katanya.
Kepala Desa Sasakpadang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Andy Ummy Yulaikah yang ditemui Tim Peliput Humas Jabar disela-sela raker berharap agar dana desa segera dicairkan. Bahkan, Andy mengaku pihaknya menanggung operasional dan kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya mewakili teman-teman kepala desa, memang harus segera diturunkan (dana desanya). Karena pelayanan masyarakat sekarang sudah langsung, operasionalnya digalangin oleh kepala desa, kita tanggung,” kata Andy.
“Yang penting pelayanan kepada masyarakat saya utamakan yang lebih baik,” imbuhnya.
Namun, Andy juga mengaku bahwa dana desa akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan, serta pembangunan BUMDes.
“Karena desa saya banyak jalan yang belum rapih, terutama untuk (pembangunan) jalan desa penghubung. Dan kita akan gunakan untuk meningkatkan UKM, jadi dengan adanya BUMDes akan kita siapkan semuanya,” ucapnya.
Pada raker tersebut, Tito Karnavian secara simbolis menyerahkan dana rehabilitasi kantor desa kepada Kang Emil. Anggaran yang diserahkan sebesar Rp1,5 miliar untuk 30 desa di Jabar, setiap desa mendapat Rp50 juta. Turut hadir dalam raker tersebut 8.685 camat dan kepala desa se-Jabar. (ikl/jpnn)