Riedl Belum Siapkan Algojo Adu Penalti
Laporan Sidik M. Tualeka dari Hanoijpnn.com - APA yang terjadi di final Piala Tiger 2002 tak ada salahnya dijadikan pelajaran pelatih Timnas Indonesia saat ini, Alfred Riedl; pentingnya menyiapkan algojo adu penalti.
Ketika itu, di kandang sendiri, Indonesia kalah tos-tosan dari Thailand. Di antara empat eksekutor Merah Putih, hanya dua yang sukses. Sedangkan di antara lima penendang Thailand, cuma satu yang gagal.
”Iya, sampai sekarang belum ada latihan untuk eksekusi penalti. Padahal, butuh pemain berjiwa besar untuk menjalankan tugas itu,” kata Bayu Pradana, salah seorang gelandang Garuda –julukan tim nasional (timnas) Indonesia– di Hanoi, Vietnam.
Kalau Garuda kalah oleh Vietnam 1-2 dalam second leg semifinal Piala AFF Rabu (7/12), pertandingan bakal dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Sebab, Garuda juga menang dengan skor serupa di first leg Sabtu lalu (3/12). Jika skor tetap sama, otomatis bakal diadakan adu penalti.
Dalam latihan Senin pagi (5/120 di Hanoi, Riedl hanya memberikan materi ringan. Sedangkan jadwal latihan sore tidak ada. Para penggawa Garuda pun memanfaatkan waktu senggang itu untuk sekadar cuci mata alias berjalan-jalan di sekitar hotel mereka tinggal.
Bisa jadi, Riedl menginginkan pasukannya rileks dulu setelah menjalani duel berat Sabtu lalu. Dan pasti melakoni laga yang lebih berat lagi Rabu. Bisa jadi pula Riedl menyimpan agenda latihan adu penalti itu.
Yang pasti, Riedl mengaku menggodok dua formasi untuk persiapan menghadapi Vietnam. Namun, pelatih asal Austria itu tak menyebutkan apa saja pola yang disiapkan itu. ”Kalau terbongkar ke media, sama saja dengan kami bocorkan strategi kami ke pihak lawan,” katanya. (*/ttg)