Risma Anggarkan Rp 1 Triliun untuk Dua Tahun
jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap akan merealisasikan proyek trem dalam kota. Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu sudah menyiapkan dana Rp 1 triliun. Dijadwalkan, proyek itu bisa dilelang pada November atau setidaknya Desember mendatang.
Setelah proyek trem tidak masuk proyek strategis nasional (PSN), pemkot mencari cara agar proyek tersebut tetap bisa terealisasi. Sumber pendanaan dipastikan menggunakan APBD Pemkot Surabaya dengan model sistem penganggaran multi-year contract.
"Kurang lebih Rp 1 triliun itu dua tahun. Kalau nggak salah, (untuk pembangunan) 17 kilometer," ujar Risma setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, kemarin (15/8).
Pertemuan dengan JK memang tidak secara khusus membahas trem yang tidak masuk PSN. Risma memberikan undangan kepada JK untuk menghadiri pertemuan United Cities and Local Governments (UCLG) di Surabaya bulan depan. "Lelangnya tahun ini untuk pengerjaan tahun depan," imbuh wali kota dua periode itu.
Lelang proyek tersebut, selain ditangani pejabat pemkot, melibatkan pihak lain. Mulai perguruan tinggi, kepolisian, hingga kejaksaan. Risma yakin pemkot mampu membiayai sendiri proyek trem itu. Selama ini beberapa proyek dengan nilai besar dikerjakan sendiri dengan hanya mengandalkan pembiayaan dari APBD. "Kami hemat kemarin. Kita coba hemat biaya yang lain untuk pembangunan trem," terang dia.
Salah satu sektor andalan Pemkot Surabaya untuk menambah APBD adalah sektor pariwisata. Risma rajin membuat agenda dengan melibatkan tamu-tamu dari berbagai negara. Termasuk UCLG dan pada November ada agenda Startup Nations Summit yang diikuti 73 negara.
Jumlah turis asing pun meningkat dari 700 orang pada 2016 menjadi 1,7 juta pada 2017. Pendapatan dari sektor pariwisata itu akhirnya bisa digunakan untuk mendanai proyek pemerintah. "Jadi, PAD (pendapatan asli daerah) kita naik selama saya menjabat. Dari Rp 900 miliar, sekarang sudah di atas Rp 5 triliun sekian," tambah Risma.
Jika terwujud, trem bakal menjadi proyek termahal Surabaya sepanjang sejarah, mengalahkan Gelora Bung Tomo yang berbiaya Rp 440 miliar di masa kepemimpinan Wali Kota Bambang D.H. pada 2010. (jun/sal/c6/ayi)