Rokatenda Meletus, Lima Orang Tewas
jpnn.com - JAKARTA - Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Sabtu (10/8) pukul 04.27 WITA. Tinggi abu letusan fluktuatif antara 1500 - 2000 meter dari puncak gunung.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, letusan dengan suara keras disertai semburan kerikil, abu dan gempa vulkanik menimbulkan kepanikan. "Masyarakat sekitar panik karena letusannya lebih besar daripada letusan sebelumnya," kata Sutopo, Sabtu (10/8).
Menurutnya, hingga pukul 09.30 WITA masih terlihat awan panas guguran menuju arah utara. Arah luncuran awan panas tidak seperti biasanya yang mengarah ke arah selatan hingga ke pantai. Sebab, awan panas mengalir dari Woje Wubi sampai Pantai Cua.
Kondisi terparah terjadi di Ko'a, Desa Rokirole dan Nitunglea. Letusan itu telah merenggut lima korban jiwa. "Lima orang tewas akibat awan panas. Tiga orang sudah ditemukan dan dua orang masih dalam pencarian," katanya.
Sutopo menyebutkan, Bupati Sikka bersama BPBD telah berada di lokasi dan melakukan penanganan darurat. Namun, status Gunung Rokatenda masih ditetapkan Siaga oleh PVMBG.
"Di Pulau Palue saat ini bermukim sekitar 10 ribu jiwa. Kondisi pulau tersebut berbahaya karena selalu terancam letusan Gunung Rokatenda. Ketersediaan air tanah sangat minim dan lahan pertanian kurang subur karena lapisan tanahnya tipis," beber Sutopo.
Berdasarkan data BNPB, sejak letusan Rokatenda pada Oktober 2012, sudah 2.754 jiwa dari 782 kepala keluarga (KK) mengungsi keluar dari Pulau Palue ke daerah lainnya. Di Kabupaten Ende terdapat 407 KK, sedangkan di Kabupaten Sikka ada 375 KK. BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp 14,7 milyar kepada Pemda Ende dan Pemda Sikka untuk relokasi dan hunian tetap pengungsi.(fat/jpnn)