Ronaldo Salami Blatter, Abaikan Platini
jpnn.com - CRISTIANO Ronaldo pernah sangat marah kepada Presiden Federasi Sepak Bola Internasional alias FIFA Sepp Blatter. CR7 -julukan Ronaldo-merasa bahwa Blatter tidak menunjukkan respek kepadanya. Pangkal kemarahan Ronaldo terjadi saat Blatter menjadi tamu dalam talk showThe Oxford Union, salah satu kelompok debat paling terkenal di dunia milik University of Oxford, pada Oktober tahun lalu.
Dalam forum itu, Blatter disuruh memilih pemain favoritnya: Ronaldo atau superstar Barcelona Lionel Messi. Pria asal Swiss yang berusia 78 tahun tersebut menyatakan bahwa Messi adalah ''good boy'' yang diidamkan setiap orang tua.
Sementara itu, Ronaldo merupakan tipikal komandan lapangan. Artinya, kapten Portugal tersebut adalah sosok yang kaku dan serius. Ronaldo, kata Blatter, juga merupakan pemain yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk memermak rambut daripada pesepak bola mana pun.
Komentar itu membuat Ronaldo meradang. ''Video tersebut menunjukkan bagaimana respek FIFA kepada saya, klub saya, dan negara saya. Sekarang semua sudah jelas,'' tulis Ronaldo di akunFacebook dan Twitter pribadinya.
Tetapi, permusuhan itu tampaknya sudah berakhir. Lihat saja saat keduanya bertemu sebelum kickofffinal Piala Dunia Antarklub antara Real dan San Lorenzo kemarin dini hari WIB.
Ronaldo tersenyum lebar kepada pria yang berkuasa di FIFA sejak 1998 tersebut. Situasi akrab itu sama dengan malam penghargaan Ballon d'Or 2013 pada Januari lalu. Yang mengejutkan, Ronaldo malah melewati dan tidak menyalami Presiden UEFA Michel Platini pada prosesi pengalungan medali. Ronaldo melewati Platini yang sedang berbicara dengan entrenador Real Carlo Ancelotti begitu saja.
Spekulasinya, Ronaldo masih marah dengan komentar Platini soal siapa yang layak menerima Ballon d'Or 2014. Menurut Platini, pemain yang pantas adalah penggawa Jerman yang memang menjadi juara dunia. Ronaldo tidak layak karena bermain buruk di ajang empat tahunan tersebut.
Namun, Ronaldo akhirnya menyalami Platini saat penyerahan Silver Ball, penghargaan untuk pemain terbaik kedua turnamen. Tetapi, salaman itu berlangsung sangat cepat dan tidak ada tanda keakraban.
Soal insiden kecil salaman yang melibatkan Ronaldo bertambah karena mantan pemain termahal dunia tersebut melewati dan tidak menyalami pangeran pewaris tahta Kejaraan Maroko, Moulay Hassan.
Blatter sampai menarik Ronaldo dan memberikan tanda agar dia menyalami Pangeran Hassan. Akhirnya, Ronaldo bersalaman dengan bangsawan berusia sebelas tahun itu sebelum penyerahan Silver Ball. (nur/c20/ttg)