Rp8000/Liter, Terpaksa Pakai Kayu Bakar
Jumat, 12 Februari 2010 – 06:43 WIB
Rubiah mengatakan, faktor langka dan mahalnya harga minyak tanah dikampung itu, dikarenakan jarang masuknya minah dipangkalan minah di kampung tersebut. “Minah masuk di Kampung Harum Sari seminggu sekali. Bila masuk panggalan, dua hari habis dibeli masyarakat. Lima harinya kami terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak,” terang Rubiah.
Pengelola pangkalan minyak tanah diKecamatan Tamiang Hulu Aceh Tamiang, Adi Sucipto ditemui, membenarkan jarang masuknya minyak tanah di pangkalannya. Sehingga bila minyak tanah masuk, dirinya merasa bingung dan kewalahan untuk membagi minah kepada masyarakat pembeli. Dia menjelaskan, minah dipasok ke pangkalan miliknya seminggu sekali.