Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

RPA di Tangerang, Penampung Bayi Hasil Hubungan Gelap TKI

Gillian Berdarah Syria, Najla Bibit Bangladesh

Rabu, 28 April 2010 – 08:12 WIB
RPA di Tangerang, Penampung Bayi Hasil Hubungan Gelap TKI - JPNN.COM
LUCU- Anak-anak TKI yang masih lucu-lucu yang ditampung di RPA Tangerang. Foto: Zulham Mubarak/Jawa Pos
Bapak satu anak itu beberapa kali membawa Gilang menemui ibunya secara diam-diam, sekadar melepas kangen. Namun, keberadaannya tetap dirahasiakan dari keluarga besarnya di Sukabumi.

Sesuai standar ketentuan RPA TKI, kata Yudhi, pihaknya memberikan waktu enam bulan bagi TKI itu untuk menjelaskan "kondisi" itu kepada keluarga. RPA juga siap mendampingi dalam proses mengungkapkan keberadaan si "anak haram" itu kepada keluarga TKI. "Setelah itu baru diberi opsi apakah anak ini mau dibawa kembali atau dititipkan di sini," kata Yudhi.

Cerita tak kalah pilu juga dialami bayi Najla Nurfatilah. Bayi perempuan itu sengaja dititipkan di RPA karena ibunya tidak ingin trauma masa lalunya muncul kembali. Sang ibu, sebut saja bernama Rahma, adalah TKI korban perkosaan ketika bekerja di Riyadh, Arab Saudi.

Rahma menandatangani kontrak sebagai pembantu rumah tangga selama dua tahun. Namun, setelah beberapa bulan bekerja tanpa digaji, dia memutuskan lari.

Dasar nasib. Sudah jatuh tertimpa tangga berat. Perempuan asal Jepara itu lari menggunakan taksi sewaan. Eh, si pengemudi taksi asal Bangladesh justru membawa Rahma ke sebuah rumah kosong. Dia dipaksa melayani nafsu bejat sopir itu. Bahkan, sopir berkulit gelap itu mengajak seorang temannya memperkosa Rahma. Dua hari dua malam Rahma disekap dan melayani nafsu bejat dua pekerja asing asal Bangladesh.

BERANGKAT dari keprihatinan atas nasib tenaga kerja Indonesia (TKI), tahun lalu Yudhi Ramdani memelopori berdirinya Rumah Penitipan Anak (RPA) TKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close