Rugi Terus, Blackberry Bakal Setop Produksi Handset
jpnn.com - NEW YORK -- Sekian tahun berjuang dalam kerugian, Blackberry dikabarkan akan segera menyudahi perannya memproduksi handset. Perusahaan ponsel asal Kanada akan beralih ke sektor investasi, akuisisi dan kemitraan.
Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara yang dilansir Asiaone, Jumat (11/4), CEO Blackberry John Chen menyatakan perusahaannya kemungkinan akan mempertimbangkan keluar dari bisnis handsetnya jika tetap tidak menguntungkan.
"Jika saya tidak bisa mendapatkan pemasukan di handset, saya tidak akan berbisnis di segmen ini, " kata John Chen.
Chen menjelaskan pihaknya ingin berinvestasi atau bekerja sama dengan perusahaan lain dalam industri lain seperti kesehatan, jasa keuangan, dan hukum, yang semuanya membutuhkan komunikasi secara aman.
Isu keamanan menjadi sangat penting untuk sektor bisnis dan pemerintah dewasa ini setelah Edward Snowden mengungkap penyadapan Badan Intelijen AS. Dalam sebuah wawancara di New York, Chen mengakui ada kesalahan manajemen di masa lalu dan perlu strategi jangka panjang untuk tetap bertahan dan mempertahankan pelanggannya.
"Anda harus bertahan. Sementara kami terus kehilangan dan membuang uang," tegasnya.
Pada Maret, pembuat smartphone itu melaporkan kerugian bersih kuartalan sebesar USD 529 juta dan penurunan pendapatan hingga 64 persen. Pada puncaknya, BlackBerry mengirimkan sekitar USD 52,3 juta perangkat pada fiskal 2011, dengan pendapatan kurang dari dua juta dolar di kuartal terakhir. (esy/jpnn)