Ruhut Sarankan Golkar Pecat Kader Pelaku Korupsi Saja
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul tak mau dianggap hanya penggembira saja di kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Ruhut yang kini mulai aktif berkampanye untuk Jokowi-JK, mulai melontarkan serangan ke kubu rival, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Ruhut mengkritik kolega-kolega separtainya yang meradang hanya karena beda pilihan di pilpres. Juru bicara di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itupun merasa optimistis keputusannya mendukung Jokowi-JK memang berpengaruh padan tingkat dukungan kubu Prabowo-Hatta.
“Karena mereka yang mendukung sana (Prabowo-Hatta, red) katanya banyak tapi tak ada gaungnya. Begitu Ruhut deklarasi Salam Dua Jari, langsung geger pemberitaan dan respon dari publik. Jadi ada yang khawatir mungkin,” kata Ruhut di Jakarta, Rabu (25/6).
Lebih lanjut Ruhut juga mengkritisi langkah Golkar yang memecat tiga kadernya, yakni Poempida Hidayatullah, Agus Gumiwang dan Nusron Wahid hanya karena mendukung Jokowi-JK. Ruhut menilai langkah partai pimpinan Aburizal Bakrie itu terkesan emosional merespon kader yang memilih mengedepankan hati nurani dengan memilih Jokowi-JK.
Ruhut menyayangkan katena Golkar ternyata tak siap dengan perbedaan di internal. Ia menyarankan, mestinya harusnya partai pimpinan Aburizal Bakrie itu memecati kader-kader yang terseret korupsi, dan bukan kader yang memilih sesuai hati nurani.
Sebab, sejumlah politisi Golkar yang terseret korupsi justru tak dikenai sanksi internal. Misalnya Zulkarnaen Djabar yang divonis bersalah dalam perkara korupsi proyek Alquran di Kementerian Agama, atau Ratu Atut Chosiyah yang terseret kasus suap ke Akil Mochtar.
“Tentu ini sangat menyedihkan. Tetapi yang tambah menyedihkan, yang korupsi malah aman, sedangkan yang dukung Jokowi-JK malah dipecat,” katanya. (ara/jpnn)