Rupiah Terpuruk, Suara Jokowi - Ma'ruf Tergerus?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menjadi isu berpengaruh besar bagi tingkat dukungan bagi Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurutnya, penurunan nilai tukar rupiah ikut menggerus calon presiden (capres) petahana yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin itu.
"Saya kira kalau melemahnya rupiah berkepanjangan akan menggerus suara Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (7/9).
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia itu mendasari pandangannya pada pengalaman yang pernah dialami sejumlah kepala negara. Bahkan, Presiden Soeharto yang berkuasa selama Orde Baru akhirnya tumbang setelah kurs rupiah terhadap USD terjun bebas. Dari USD senilai Rp 2.500 menjadi hingga di kisaran Rp 18.000.
Soeharto pun lengser setelah 32 tahun berkuasa. "Pengaruh melemahnya rupiah sangat besar, karena mengakibatkan inflasi, harga-harga barang terutama kebutuhan pokok juga melambung tinggi," ucapnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menjelaskan, pelemahan kurs rupiah yang tak terkendali berpotensi membuat masyarakat tak percaya kepada pemerintah lagi. Bahkan, pemerintah bisa jadi sasaran rakyat yang marah.
"Jadi intinya, melemahnya nilai tukar rupiah bisa memengaruhi banyak hal. Terutama bagi masyarakat kecil, marah karena tidak lagi mampu memenuhi kehidupan sehari-hari," pungkas Ujang.(gir/jpnn)