Salah Pilih Direktur, Dahlan Iskan Minta Maaf
jpnn.com - JAKARTA - Beberapa minggu lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mencabut Surat Keterangan (SK) pengangkatan Direktur Utama PT Taman Candi Borobudur Ricky Siahaan. Padahal, Ricky baru diangkat menjadi Dirut pada 4 November 2013 lalu. Lalu kenapa Dahlan cepat mencabut SK Pengangkatan Ricky?
Dahlan mencabut SK tersebut, lantaran dirinya tidak mengecek secara lengkap berkas Ricky yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut PT Kertas Leces. Selama memimpin Leces, Ricky mempunyai track record yang kurang bagus. Buktinya Leces masih masuk dalam daftar BUMN sakit.
"Saya merasa bersalah, saya merasa alfa telah menandatangani pengangkatan direksi yang kurang saya teliti," aku Dahlan di Jakarta, Kamis (28/11).
Sadar telah melakukan kesalahan, Dahlan pun cepat-cepat mencopot jabatan Ricky. Dahlan mengaku tak ingin kinerja Taman Candi Borobudur menjadi ikut buruk.
"Kinerja dia (Ricky-red) di sana (Leces) itu buruk. Tapi yang salah saya, baru ketahuannya beberapa hari kemudian. Saya enggak mau (kinerja Candi Borobudur-red) semakin buruk, saya tidak mau dirut perusahaan baik, berasal dari dirut yang kinerjanya buruk," tegas pria asal Magetan ini.
Karenanya mantan Dirut PLN ini mempromosikan Lailly Prihatiningtyas sebagai Direktur Utama Taman Candi Borobudur yang baru. Dia sudah melalui proses fit and proper test terlebih dulu. "Jadi Mba Tyas sudah fix jadi dirut. Kami mohon maaf atas kejadian itu dan beliau (Ricky-red) mau menerima," pungkas bakal calon Presiden Konvensi Partai Demokrat ini. (chi/jpnn)