Salah Rujukan, 10 Ibu Hamil Meninggal
jpnn.com - BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Balikpapan (Diskes) Balikpapan mencatat adanya kenaikan jumlah kematian ibu ketika persalinan. Jika tahun lalu ada 9 kematian, tahun ini sampai September sudah terdapat 10 kematian ibu.
Kepala Diskes Balikpapan Dyah Muryani menyampaikan, satu yang menjadi penyebab kenaikan tersebut lantaran salah rujukan.
“Berdasarkan hasil diskusi kami, kebanyakan karena salah rujukan. Jadi ketika persalinan dilakukan oleh bidan praktik, dirujuk ke puskesmas ternyata yang menerima bidan juga. Dari puskesmas dirujuk ke rumah sakit ternyata yang menerima bidan lagi. Harusnya tidak boleh seperti itu,” terangnya dilansir Kaltim Post (JPNN Grup), Minggu (28/9).
Seharusnya, kata dia, rujukan dari bidan diterima oleh dokter. Selanjutnya rujukan dari dokter diterima oleh dokter spesialis.
Ia pun meminta setiap rujukan kelainan persalinan harus ditangani dokter spesialis. Untuk persalinan yang tidak ada kelainan, bisa saja rujukan dari bidan diterima bidan asalkan memiliki kompetensi yang lebih baik. Maka dari itu, Diskes akan melakukan pemetaan kompetensi tenaga medis. Selanjutnya, kompetensi tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit harus terus ditingkatkan. Terutama juga kepada 25 spesialis kandungan di Balikpapan.
“Selain ditingkatkan kompetensinya, kalau ada rujukan mereka (dokter) harus mau menerima,” tambahnya.
Sementara jumlah kematian bayi sampai September sebanyak 36 kematian. Jumlah tersebut sama dengan tahun lalu. Potensi kematian ibu tahun ini, jumlahnya bisa jauh melesat. Pun demikian dengan kematian bayi, potensi meningkat terbuka lebar.(*/rsh/rom/k9)