Sampah Jadi Lampu dan Tas
jpnn.com - MENGOLAH sampah menjadi fokus warga kampung RT 2, RW 8, Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir. Tidak hanya membuangnya di tempat yang semestinya, warga setempat juga mendaur ulang sampah menjadi benda-benda fungsional.
Awalnya warga rutin mengumpulkan sampah, kemudian memilahnya. Sampah-sampah itu dibagi menjadi dua bagian. Yakni, sampah basah dan kering. Beberapa sampah kering dijual warga ke bank sampah. Namun, oleh Ahmad Salim, seorang warga, tidak semua sampah kering dijual. "Botol bekas dan kresek dipisahkan," ujarnya.
Salim memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang bernilai ekonomis. Untuk tahap awal, dia menyulap sebuah botol plastik menjadi lampu unik. Ketua RT Suwarlan pun tertarik untuk memasarkan lampu tersebut dengan membawanya ke kantor. Hasilnya tak buruk, beberapa rekannya tertarik dan memesan lampu itu.
Suwarlan pun meminta Salim untuk memperbanyak hasil kerajinan tersebut. Akhirnya, Salim mengumpulkan bapak-bapak untuk membuat lampu unik itu. Awalnya susah, namun dengan ketelatenan, akhirnya lampu itu bisa diproduksi banyak. ''Yang penting ada niat pasti bisa. Ketelatenan dan sabar juga harus dijaga. Kalau emosional, lampu pasti enggak jadi,'' jelas Salim.
Kreativitas warga tidak terhenti pada lampu cantik tersebut. Sampah kresek yang juga sudah disendirikan mulai dimanfaatkan. Dari tangan Kunayah, seorang warga, tas kresek bekas itu menjelma menjadi tas yang bisa digunakan lagi. Tak kalah laris dengan lampu, tas menawan tersebut juga dibanjiri order. ''Apalagi kalau ikut pameran. Pasti ludes hasil tas yang kami bawa,'' ungkap Kunayah.(ind/c7/tia)