Sampah Plastik Australia Berakhir di Desa Bangun, Mojokerto
Senin, 15 Juli 2019 – 10:00 WIB
Pekan lalu misalnya, petugas bea cukai menolak 210 ton limbah kertas Australia yang positif terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
Namun di Desa Bangun, sangat sedikit warga yang ditemui ABC yang ingin bisnis daur ulang dihentikan.
Mereka percaya, memilah plastik adalah satu-satunya kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.
"Yang penting anak-anak saya tidak berakhir seperti orangtua mereka. Itu saja yang saya inginkan," ujar Supiyati.
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.