Sampai Kapan Rupiah Loyo?
jpnn.com - JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto mengungkapkan, penurunan cadangan devisa (cadev) gara-gara intervensi Bank Indonesia sepanjang Mei masih bersifat terbatas.
Jika dibandingkan dengan nilai rupiah April lalu yang mengalami tren menguat, sepanjang Mei melemah.
”Sangat mungkin BI melakukan stabilisasi secara terbatas sepanjang Mei. Stabilisasi tersebut akhirnya terefleksikan dari cadev yang sedikit menurun. Strategi intervensi yang terbatas tersebut rupanya berlanjut pada Juni, di mana dalam seminggu ini tren pelemahan rupiah kembali berlanjut,” ujarnya kepada Jawa Pos.
Dia mengungkapkan, BI perlu mencermati risiko pelemahan rupiah itu, terutama dampaknya bagi pergerakan inflasi. ”Sebab, menurut BI, setiap 1 persen depresiasi dapat menyumbang inflasi 0,07 persen,” tambahnya. Eko memprediksi tren koreksi tersebut terjadi hingga akhir tahun ini.
Sebab, pelemahan akan terjadi selama ketidakpastian eksternal soal rencana kenaikan suku bunga The Fed belum diketok palu. ”Saya rasa, tren rupiah melemah akan berlanjut hingga akhir tahun. Terlebih lagi jika pertumbuhan ekonomi menuju realisasi yang lebih rendah daripada tahun lalu,” ujarnya.
Dia mengimbau adanya penguatan sisi fundamental domestik. Sebab, hal tersebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan melalui penarikan investasi langsung dan meningkatkan ekspor bernilai tambah.
”Hal itu juga bisa mempercepat penyerapan belanja modal untuk infrastruktur dan ketahanan pangan di APBNP 2015,” bebernya. (dee/c11/oki)